Warga yang sebelumnya buta aksara kini mampu membaca informasi tentang pertanian modern, yang berdampak langsung pada peningkatan hasil panen mereka. Selain itu, banyak perempuan yang mulai membuka usaha kecil-kecilan berkat pelatihan keterampilan yang mereka dapatkan.
2. Peningkatan Kepercayaan Diri
Kemampuan membaca dan menulis telah memberikan kepercayaan diri yang luar biasa bagi warga desa. Mereka kini lebih aktif dalam berbagai kegiatan komunitas dan lebih percaya diri dalam berkomunikasi dengan pihak luar.
3. Akses yang Lebih Baik ke Layanan Publik
Warga desa kini lebih memahami prosedur administrasi, seperti pembuatan KTP, pengurusan akta kelahiran, dan akses ke program bantuan sosial. Hal ini membuat mereka merasa lebih terhubung dengan pemerintah.
4. Meningkatkan Solidaritas Sosial
Keterlibatan warga sebagai tutor dan relawan telah memperkuat solidaritas sosial di Desa Harapan. Program ini tidak hanya tentang belajar membaca dan menulis, tetapi juga tentang membangun komunitas yang saling mendukung.
Kisah Inspiratif dari Warga Desa
Salah satu kisah inspiratif datang dari Ibu Siti, seorang perempuan berusia 45 tahun yang sebelumnya buta aksara. Setelah mengikuti program ini, Ibu Siti tidak hanya mampu membaca dan menulis, tetapi juga memulai usaha menjual keripik singkong. Dengan kemampuannya mencatat pengeluaran dan pemasukan, usaha kecilnya berkembang pesat. Kini, Ibu Siti menjadi inspirasi bagi perempuan lain di desanya.
Tantangan yang Dihadapi
Tentu saja, pelaksanaan program ini tidak tanpa tantangan. Beberapa hambatan yang dihadapi meliputi: