Â
Desa Harapan, sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh hamparan hijau persawahan dan perbukitan, pernah menjadi tempat di mana akses pendidikan dianggap sebagai kemewahan. Sebagian besar penduduknya adalah petani dan buruh harian, dengan sebagian besar generasi tua tidak pernah mengenyam pendidikan formal. Akibatnya, buta aksara menjadi tantangan besar yang menghambat kemajuan sosial dan ekonomi desa ini. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Desa Harapan telah mencatatkan cerita sukses luar biasa melalui program inovasi pembinaan untuk menghapus buta aksara.
Gambaran Awal Desa Harapan
Desa Harapan terletak di wilayah terpencil dengan akses terbatas ke fasilitas pendidikan. Berdasarkan data pemerintah desa, sekitar 35% warga dewasa di desa ini masih buta aksara. Sebagian besar dari mereka adalah perempuan, yang selama bertahun-tahun terbatas pada peran domestik dan tidak memiliki kesempatan untuk belajar membaca atau menulis.
Persoalan buta aksara ini tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada perkembangan desa secara keseluruhan. Warga kesulitan memahami informasi penting, termasuk program pemerintah, informasi kesehatan, dan bahkan instruksi pertanian modern yang dapat meningkatkan hasil panen mereka. Kondisi ini membuat Desa Harapan tetap berada dalam lingkaran kemiskinan.
Lahirnya Program Inovasi
Pada tahun 2020, sebuah program inovatif bernama "Aksara Harapan" diluncurkan. Program ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah desa, komunitas lokal, dan organisasi non-pemerintah yang peduli pada pendidikan. Tujuan utamanya adalah untuk memberantas buta aksara di Desa Harapan melalui pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan.
Strategi dan Pendekatan
Program "Aksara Harapan" memiliki beberapa strategi kunci yang menjadi penentu keberhasilannya:
1. Kelas Literasi Komunitas
Kelas literasi ini diadakan di balai desa, rumah warga, dan bahkan di ladang untuk memastikan semua orang dapat berpartisipasi tanpa harus meninggalkan pekerjaan sehari-hari mereka. Kelas ini dirancang fleksibel, dengan jadwal yang disesuaikan dengan aktivitas warga.