kenaikan tarif cukai rokok terbesar ada pada rokok sigaret putih mesin (SPM) atau rokok putih sebesar 12,96%-16,47%. Rokok jenis sigaret kretek mesin (SKM) sebesar 11,48%-15,66%, dan sigaret kretek tangan (SKT) sebesar 0%-12%.Beleid itu tertuang dalam peraturan Menteri Keuangan PMK Nomor 198/PMK.10/2015 yang diteken Menkeu Bambang P.S. Brodjonegoro pada 6 November 2015 Tentang Perubahan Kedua PMK 179/PMK.011/2012 Tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau.Manajemen H.M. Sampoerna terlah membayarkan pita cukai kepada negara Rp38,17 triliun per 30 September 2015, naik dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp30,43 triliun. Utang cukai yang dicatat perseroan mencapai Rp3,12 triliun dari Rp6,16 triliun.Sementara itu, beban pokok penjualan pita cukai yang ditanggung manajemen HMSP pada Januari-September 2015 sebesar Rp29,28 triliun, lebih tinggi dari sembilan bulan pertama pada 2014 sebesar Rp25,81 triliun.Secara terpisah, Mathew Wibowo dan Kevin Halim, analis PT Mandiri Sekuritas menilai H.M. Sampoerna memiliki eksposur yang besar pada segmen rokok mild. Ditambah, kemampuan mereka untuk mempertahankan dan meningkatkan market share menjadi kunci keunggulan kompetitif perseroan."Dalam pandangan kami, itu menjadi dominasi market share dan baiknya manajemen mengonfirmasi sebagai saham dengan valuasi premium," kata mereka dalam risetnya.Tahun ini, Mandiri Sekuritas memproyeksi laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (earnings before interest, tax, depreciation, and amortization/EBITDA) H.M. Sampoerna mencapai Rp15,04 triliun, naik 4,9% dari tahun lalu Rp14,33 trliun.Laba bersih yang diproyeksikan oleh Mansek mencapai Rp11,75 triliun, naik 12,08% dari perkiraan tahun lalu Rp10,48 triliun. Tahun 2015, Mansek memproyeksi pendapatan HMSP naik 10,2% menjadi Rp88,9 triliun.
2.6 Perencanaan Strategis dan Operasional
- Market Driven Strategy
- Blue Ocean Strategy
- Memberi “Customer Value” Pada Produknya
- Diversifikasi Produk
2.7 Pelaksanaan dan Pengukuran Kinerja
Untuk pelaksanaan pengambilan Keputusan dan Pengukuran Kinerja dilakukan oleh para Direksi melalui rapat bulanan. PT. HM Sampoerna dipimpin oleh Dewan Komisaris dan Direksi. Mereka memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Direksi memiliki kewajiban untuk mengadakan rapat rutin yang umumya setiap bulan, yang melibatkan pimpinan divisi. Di dalam rapat ini dibahas kinerja keuangan kuartalan dan rekomendasi dividen, situasi pasar, kompetisi, informasi penjualan dan hal- hal lain yang berhubungan dengan operasional dam kegiatan usaha. Sementara tugas dari Dewan Komisaris adalah mengawasi seluruh proses finansial, contohnya dalam menyiapkan laporan keuangan agar memenuhi syarat PSAK, dan juga memeriksa apakah perusahaan sudah memenuhi peraturan lainnya.
Proses penegendalian di dalam sebuah organisasi sangat penting untuk menjamin seluruh anggotanya untuk dapat melakukan strategi perusahaan. Adapula tipe-tipe dari pengendalian organisasi, meliputi :
- Pengendalian dari dalam organisasi (kontrol internal)
- Pengendalian luar organisasi (kontrol eksternal)
- Pengendalian preventif
- Pengendalian represif
2.8 Pengawasan dan Evaluasi Kinerja
Untuk memaksimalkan pengawasan operasional kita harus memiliki strategi perencanaan dan pengendalian operasional. Di dalam PT. HM Sampoerna Tbk. menerapkan pengendalian Six Sigma .Six Sigma merupakan tujuan yang hampir sempurna dalam memenuhi persyaratan pelanggan. Six Sigma merujuk kepada target kinerja operasi yang diukur secara statistik dengan hanya 3,4 kesalahan untuk setiap juta aktivitas. Six Sigma juga merupakan usaha perubahan budaya supaya posisi perusahaan ada pada kepuasan pelanggan, profitabilitas dan daya saing yang lebih besar. Six Sigma merupakan sistem yang komprehensif dan fleksibel untuk mencapai, mempertahankan dan memaksimalkan sukses bisnis, yang secara unik dikendalikan oleh pemahaman yang kuat terhadap kebutuhan pelanggan, pemakaian disiplin terhadap data, fakta dan analisis statistik serta perhatian cermat untuk mengelola, memperbaiki dan menanamkan kembali proses bisnis.
Peranan informasi bagi pemimpin adalah untuk mengambil keputusan sebagai dasar tindakan di masa mendatang. Suatu keputusan yang dihasilkan dengan tidak berdasarkan pada penggunaan informasi yang tepat akan berakibat pada pengambilan keputusan yang cukup fatal dan tidak dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan. Manajemen menggunakan informasi untuk dua tujuan yaitu perencanaan dan pengawasan. Perencanaan terjadi sebelum pelaksanaan aktivitas organisasi. Tujuan yang ditentukan oleh proses perencanaan harus dicapai dengan aktivitas itu. Meskipun perencanaan meliputi semua tingkat organisasi, tetapi kebanyakan terjadi pada tingkat keputusan strategis dan taktis.
BAB III
PEMBAHASA
3.1 Perbandingan Kondisi Dan Teori