Mohon tunggu...
Agatha Mey
Agatha Mey Mohon Tunggu... Freelancer - agathamemey@gmail.com / agathamey.com - Menulis sesuka hati

Ibu satu anak, yang suka mempelajari berbagai hal tanpa harus menjadi ahli karena hidup sejatinya adalah sesederhana untuk menjadi bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Satu Pilot Satu Tipe Pesawat

12 April 2018   21:25 Diperbarui: 12 April 2018   23:16 1203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
selesai latihan pendaratan di air - dok. pribadi

Nah, kalau pilot gak bisa !!! Butuh belajar ulang untuk mendapatkan lisensi tersebut dan biayanya luar biasa mahal. Ihhhh kirain kaya SIM A mobil dimana kita bisa mengendarai mobil merk abc sampai z asalkan bukan kendaraan umum, bus atau truck.

Jadi misalnya pilot yang memiliki lisensi menerbangkan pesawat keluaran Airbus seri A340-200,300,500,600 harus meratifikasi kualifikasinya jika akan menerbangkan pesawat Boeing meski serinya 737-200. Nahhhh looo, sama sekali gak bisa sembarangan yaaa... Pantas saja setiap maskapai biasanya hanya menggunakan satu sampai dua jenis tipe pesawat.

Ternyata supaya tidak perlu lisensi baru untuk pilot-pilotnya bergantian mengemudikan pesawat di maskapai tersebut. Contohnya setahu saya Citilink menggunakan banyak pesawat Boeing 737 sedangkan Wings Air menggunakan ATR 72 dam Air Asia menggunakan Airbus A320.

saya dan CRJ pilot Andi Leo (8.000 jam terbang) - dok. pribadi
saya dan CRJ pilot Andi Leo (8.000 jam terbang) - dok. pribadi
Menurut penjelasan yang saya terima dari CRJ pilot, Andi Leo hal tersebut terkait dengan penanganan pada saat terjadi kondisi emergency. Jadi setiap pesawat itu walaupun cara mengemudikannya siy sama aja tetapi jika terjadi kondisi emergency, perlakuannya berbeda-beda tergantung tipe nya.

Jika akan mengemudikan tipe pesawat yang berbeda, pilot harus mengikuti prosedur training dari awal lagi dan biayanya sangat mahal. 

Hal yang berbeda di berlakukan untuk para awak kabin karena fokus mereka bukan dalam cockpit melainkan pada bantuan kepada para penumpang. Jadi para pramugara/i dapat bekerja dalam pesawat tipe apa saja.

Hmmmm, jadi memang terbukti siy bahwa penerbangan adalah industri yang sangat mengutamakan keamanan  dan keselamatan. Tinggal kita sebagai konsumen memilih yang lebih nyaman dunk kalau begitu.... Yukkkksss terbang !!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun