Dua kekalahan yang diterima Barcelona tersebut serta buruknya performa di La Liga, memunculkan kekhawatiran bagi Koeman. Apabila Koeman tidak cepat mengatasi masalah besar di lini pertahanan tersebut, maka Barca terancam mengakhiri musim 2020/2021 tanpa satupun trofi yang mampu diraihnya. Hal yang sama seperti musim sebelum Koeman datang.
Padahal misi Koeman adalah menyelamatkan Barcelona. Misi tersebut hanya dapat terwujud dengan raihan trofi meskipun hanya satu.
Di saat inilah, Koeman melakukan upaya radikal untuk menyelamatkan Barcelona dengan cara mengubah formasi Barca dari 4-3-3 atau 4-2-3-1 menjadi 3-5-2 atau 3-4-2-1.
Upaya yang dilakukan Koeman ini masuk dalam kategori radikal, karena merubah formasi tim di saat menjelang berakhirnya musim kompetisi adalah suatu hal gila.
Tidak banyak pelatih yang berani melakukan hal tersebut. Karena merubah formasi, membutuhkan waktu yang cukup lama bagi pemain untuk bisa menyesuaikan guna menjadikan perubahan formasi yang dilakukan bisa berjalan seperti rencana yang diinginkan.
Perubahan ini berisiko tinggi. Jika pemain tidak bisa menyesuaikan dengan cepat, maka kehancuranlah yang akan terjadi.
Namun seperti yang sudah disinggung di atas, Koeman adalah pelatih sangat pandai memaksimalkan potensi pemainnya dan eksekusinya di lapangan sangat luar biasa.
Inilah yang membuat perubahan Koeman berjalan dengan sempurna. Potensi Lionel Messi dkk mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Koeman, sehingga mereka bisa beradaptasi dengan cepat atas perubahan yang dilakukan Koeman.
Hasilnya, dalam 5 laga terakhir Barcelona di semua kompetisi dengan menggunakan skema tiga center-back, tidak satupun berakhir dengan kekalahan.
Dengan formasi tersebut, Barca berhasil mengalahkan Sevilla 2-0 di lanjutan La Liga. Padahal di putaran pertama Barca bermain imbang 1-1 saat melawan Sevilla dengan formasi 4-3-3.
Kemudian, Barca kembali mengalahkan Sevilla di laga semi final Copa del Ray dengan skor 3-0. Kemenangan ini membuat Barcelona berhak melaju partai puncak Copa del Ray meskipun di leg pertama Barca kalah 2-0 atas Sevilla saat masih menggunakan formasi 4-3-3.