Namun taktik ini tidak bisa berjalan ketika tim yang dihadapi menerapkan gaya main bertahan. Itulah kenapa Inter selalu kesulitan ketika berhadapan dengan tim papan bawah. Taktik Inter hanya bisa berjalan lancar ketika lawan menguasai bola.
Taktik menyerang Inter juga hanya bisa berjalan ketika lawan terpancing melakukan pressing saat Inter melakukan deep build-up. Jika lawan tidak terpancing merebut bola, maka Inter dalam masalah besar, karena serangan Inter tidak banyak variasi.
Tentunya hal tersebut di atas bisa membuat Inter kehilangan poin saat menghadapi tim papan tengah ke bawah. Selain itu, karena Conte selalu memakai taktik yang sama, maka lawan akan dengan mudah mengatisipasinya. Dengan kata lain, taktik Conte mudah usang dan membuat Inter "kehabisan bensin" di tengah jalan.
2. Mental juara tim.
Inter Milan sudah sangat lama tidak berada di papan atas klasemen. Hal ini bisa membuat Inter kehilangan mental juara yang dulu pernah dimilikinya.
Sudah lama Inter tidak merasakan bagaimana mempertahankan posisi puncak, bagaimana menghadapi kejaran lawan di bawahnya. Ini bisa membuat para pemain Inter panik.Â
Dan taktik Conte yang sudah usang bisa membuat Inter kehilangan banyak poin saat melawan tim papan tengah ke bawah, ini tentunya berdampak pada kepercayaan diri para pemainnya menjadi terpuruk.
Mental juara yang sudah lama hilang, bisa membuat Inter Milan turun dari puncak klasemen.
3. Kebangkitan Juventus.
Ancaman serius bagi Inter Milan adalah Juventus. Juventus adalah raja Serie A. Sudah 9 musim beruntun mereka keluar sebagai juara liga Italia. Mental juaranya sudah terbentuk dengan sempurna.Â
Selisih 8 poin dengan Inter dan masih mempunyai 1 tabungan pertandingan yang belum dimainkan, bukanlah jarak yang jauh bagi Juventus untuk mengejar Inter.