Mohon tunggu...
Mex Rahman
Mex Rahman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Son-Brother-Friend

Bermimpi tiduri Monica Bellucci

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kartu As

2 Februari 2021   19:29 Diperbarui: 2 Februari 2021   19:33 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Enggak!! Jangan GR kamu! Suamiku yang kasih lihat ke aku.", Karil.

"Oh.", Aldo.

"Do, plis jangan bilang aku matre. Sejak kecil aku sudah terbiasa hidup mewah. Papa dan Mama ga mau aku hidup susah. Mereka mau yang terbaik buat aku. Aku mencintaimu Do, dulu ya. Tapi karena itu, aku harus merelakanmu.", jelas Karil.

Aldo hanya terdiam sambil menundukkan kepala.

"Aldo, kalau dulu kita jadi menikah, kamu ga akan jadi seperti sekarang ini. Kamu ga akan berkembang Do.", lanjut Karil pelan sambil memegang tangan Aldo.

"Kamu akan terus-terusan ditekan oleh Papaku. Aku ga mau itu Do.", lanjut Karil.

"Terus apa itu namanya kalau ga matre?", Aldo kesal.

"Bukan begitu Do. Maafin aku Do, aku ga mau melawan kedua orang tuaku. Kata Mama, sebelum menikah kamu bisa memilih dengan siapa kamu akan hidup, tentuin yang terbaik. Tapi setelah menikah, keadaan bisa saja berubah, tapi kamu harus tetap bersama suamimu dalam keadaan jaya ataupun bangkrut." Karil.

"Kenapa dulu kamu lebih memilih ninggalin aku? Karena aku miskin?? Heh?." tanya Aldo lirih.

"Bukan Do, aku ga mau kamu terus menerus ditekan Papaku.", jawab Karil.

"Ga mudah Do aku ambil keputusan itu. Di awal pernikahanku, aku bahkan masih mencintaimu, aku membenci suamiku. Tapi kesabaran dia dan keikhlasan dia mencintaiku yang meluluhkan hatiku. Gini Do, seandainya,,, seandainya ya,, amit-amit,, amit-amit nih,, suamiku bangkrut, aku ga akan ninggalin dia. Aku akan tetap bersamanya dalam keadaan apapun. Pernikahan itu belajar bersama dan tumbuh bersama Do tanpa ada satu pihak pun yang tersakiti. Aku ga bisa lakuin itu sama kamu, kamu pasti akan jadi pihak yang terus menerus tersakiti." lanjut Karil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun