Mohon tunggu...
Mex Rahman
Mex Rahman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Son-Brother-Friend

Bermimpi tiduri Monica Bellucci

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kartu As

2 Februari 2021   19:29 Diperbarui: 2 Februari 2021   19:33 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

******

Pria tadi mengeluarkan pena dari saku kemejanya dan selembar kertas kecil, lalu menuliskan "Whises You a Very Happy Birthday Karil. Stay Classy.", kemudian dia meletakkanya di atas meja dan menutupinya dengan telapak tangannya.

Setelah pesanannya sampai di meja, pria tadi mendorong dengan jari telunjuknya kertas ucapan selamat ulang tahun ke depannya, tepatnya di sebelah Yayla Kebab tanpa yogurt. Supaya kertas itu tidak berpindah tempat, dia menindihnya dengan sendok.

"Selamat ulang tahun Karil, i love u", ucapnya lirih yang dilanjutkan dengan senyum seorang diri.

Dia masih terus bicara dengan kursi kosong di hadapannya, "Sebelum kita makan, kita main dulu yuk. Seperti biasa, tebak kartu."

Lalu dia mengeluarkan kartu remi, dan mengambil 4 kartu. Dia menatap keempat kartu tersebut secara berjajar dan dalam kartu terbuka.

"Kamu pilih satu... Oke, seperti biasa kamu selalu pilih kartu waru.... Aku tutup ya kartunya.. Aku acak-acak biar kamu bingung tidak bisa menemukannya.", kata pria itu sendirian.

Lalu dia mulai mengacak-acak keempat kartu tadi sambil mengucapkan mantra, "Tebak tebak dimana hatiku... Jika kamu tidak bisa menebaknya, aku akan menemukannya untukmu.... Tebak tebak dimana hatiku... Jika kamu tidak bisa menebaknya, aku akan menemukannya untukmu... Tebak tebak dimana hatiku... Jika kamu tidak bisa menebaknya, aku akan menemukannya untukmu..." Lalu dia menepuk meja dengan telapaknya, tanda kartu sudah selesai diacak. "Cepat temukan hatiku", lanjutnya.

"Salah.... Salah.... Dasar Karil, kamu selalu tidak bisa menemukannya. Payah!! Oke, biar aku saja yang menemukannya untukmu", kata dia setelah beberapa saat memberi waktu pada lawan bicaranya untuk memilih kartu.

"Ini dia hatiku", lanjutnya sambil mengangkat kartu bergambar waru.

"Apa? Kamu mau main lagi? Okelah", kata dia yang dilanjutkan dengan memaikannya kembali. Pria itu terus mengulangi permainannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun