Selain itu, busana yang dipilih oleh sang penata busana pun selalu terlihat cocok dan matching dengan setiap karakter. Apabila diperhatikan di beberapa adegan, penata busana terkadang memilih busana dengan warna-warna yang cukup cerah, seperti busana yang dikenakan oleh seluruh keluarga Harumichi.
Seluruh keluarga Harumichi di dalam serial ini diperlihatkan selalu seragam dalam mengenakan pakaian, yaitu dengan menggunakan warna-warna cerah di berbagai acara.
Tentu bukan tanpa alasan mengapa keluarga Harumichi selalu memakai pakaian dengan warna yang sama dan setiap warna pada busana yang mereka kenakan memiliki maksud tertentu.
Pakaian dengan warna yang sama itu secara implisit sedang memperlihatkan bahwa hubungan keluarga Harumichi itu begitu dekat dan erat serta warna-warna pada busana mereka, seperti salah satu contohnya warna merah, menunjukkan perasaan mereka yang sedang berbahagia sebab di beberapa adegan diperlihatkan keluarga Harumichi selalu mengenakan busana berwarna merah pada waktu merayakan sesuatu yang membahagiakan, seperti saat acara makan bersama ketika Yae berkunjung ke rumah Harumichi.
Hal tersebut pun menjadi salah satu keunikan dari serial ini dan menunjukkan bahwa penata busana sangat piawai dalam memadukan dan memadankan busana yang dikenakan oleh keluarga Harumichi, sehingga busana yang dikenakan tidak terlihat berlebihan atau terkesan norak, melainkan justru keluarga Harumichi yang selalu mengenakan busana dengan warna yang sama itu menjadi salah satu ikon di serial First Love 初恋 ini.
Terdapat satu aspek penting lainnya lagi dalam serial ini yang patut diacungi jempol adalah aspek penyuntingan gambar.
Seperti yang diketahui bahwa serial First Love 初恋 ini dalam pengembangan ceritanya menggunakan alur maju-mundur, sehingga tidak dipungkiri dalam menyusun adegan diperlukan kecermatan yang lebih agar alur cerita yang akan disuguhkan tetap terjalin dengan sebagaimana mestinya dan juga tidak membingungkan penonton.
Sang editor pun berhasil membuktikan kualitasnya melalui serial drama ini dengan menunjukkan kelihaiannya dalam merajut adegan demi adegan dengan begitu rapi.
Dengan begitu antara satu adegan dengan adegan lainnya pun akan terlihat saling terhubung satu sama lain. Editor juga tidak jarang menggabungkan atau menyatukan dua adegan antara masa lalu dengan masa kini yang memiliki kejadian yang serupa, contohnya adegan ketika Yae dewasa sedang bercermin dengan mengenakan pakaian berwarna biru tua hadiah dari sang anak dan kemudian dia pun berputar.
Saat memutar tubuhnya, adegan pun berubah dengan menunjukkan Yae muda yang juga sedang bercermin dengan menggunakan pakaian berwarna biru muda.
Secara tidak langsung dengan gaya penyuntingan gambar demikian seakan menunjukkan bahwa kejadian di masa lalu memiliki kaitan yang erat dengan kejadian di masa sekarang.