Belum sempat ajudan yang salahnya koq ya posisinya terhalang si panitia yang ayu menarik, untuk segera bergeser mendekati dan membisikkan selarik komentar. Waktu sudah menyesaknya untuk mengucapkan sesuatu.
Pejabat: "Wah siapakah nih pelukisnya? Indah nian goresannya melukiskan wujud IKAN RAKSASA ini. Hiu atau paus barangkali. Cantiiiiiik sekaliiiiiii....."
Ajudan: "Psssttttt pak, itu lukisan BUAYA.... BUKAN IKAN!"
Pejabat: "Ya, menurutku, saking cantiknya buaya ini sampai kelihatan seperti ikan." Tentulah sambil ngeles.com... Mengingat di sampingnya ada si cantik, belum lagi sebagian undangan masih ada menyertai.
Lanjut melihat lukisan yang kedua.
Pejabat: "Nah, lukisan ini jika saja dilihat Ibu Megawati pribadi, pasti beliau sangat berkenan. Dan akan dibelinya... Lukisan BANTENG yang perkasa dengan latar alami pula... Wow!"
Ajudan: "Pak, maaf. BUKAN BANTENG pak, itu lukisan GAJAH...," bisik ajudan.
Pejabat: "Owh begitu kiranya... Ya, karena gadingnya mencuat panjang kayak tanduk Banteng...." Masih saja ia berupaya keras ngeles.com.
Â
Akhirnya sampailah si pejabat di sebuah pigura yang terakhir, berada dekat dengan pintu keluar arena pameran.
Pejabat: "Nah, dari sekian banyak lukisan yang ada di sini, menurut saya yang satu ini paling mengena di selera saya. Paling suka saya sama lukisan SIMPANSE ini. Kelihatan hidup... Padu serasi dengan suasana sekitar yang melatarinya."