Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Bisakah Starbucks Bangkit Kembali?

31 Januari 2025   09:02 Diperbarui: 31 Januari 2025   13:41 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi pribadi, sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal 

Namun, ini bukan berarti bahwa Starbucks akan kehilangan daya tariknya. Justru sebaliknya, pengurangan diskon bisa menciptakan rasa eksklusivitas. Ketika harga produk tidak lagi dipengaruhi oleh diskon besar-besaran, pelanggan akan lebih menghargai kualitas dan pengalaman yang mereka dapatkan di setiap kunjungan.

Inovasi Produk untuk Menjaga Relevansi

Starbucks juga terus berinovasi dengan menambahkan produk baru. Salah satunya adalah minuman berbasis espresso bernama cortado, serta kembalinya minuman rasa pistachio yang sempat menjadi favorit banyak orang. Starbucks tahu betul bahwa untuk tetap relevan, mereka harus terus menghadirkan sesuatu yang baru dan menarik.

Namun, inovasi ini juga tidak terlepas dari kebutuhan untuk beradaptasi dengan selera lokal. Starbucks mengerti bahwa pasar internasional memiliki keunikan tersendiri dalam hal preferensi rasa, dan mereka berusaha untuk menciptakan produk yang bisa diterima oleh berbagai kalangan di seluruh dunia.

Inovasi dalam produk memungkinkan Starbucks untuk terus menarik minat pelanggan, sementara tetap mempertahankan pengenalan merek yang kuat.

Pengalaman Pelanggan yang Lebih Personal dan Menyenangkan

Selain itu, Starbucks juga menekankan pentingnya pengalaman pelanggan yang lebih personal dan menyenangkan.

Sebagai bagian dari perubahan besar ini, Starbucks kini menghadirkan suasana toko yang lebih nyaman dan intim, dengan kebijakan baru untuk pelanggan yang membayar, serta memberikan sentuhan pribadi dari barista pada gelas kertas mereka.

Inilah yang membedakan Starbucks dari kedai kopi lainnya. Starbucks tidak hanya menjual kopi, tetapi juga menciptakan pengalaman yang menyentuh sisi emosional pelanggan. Sentuhan pribadi dari barista, suasana yang nyaman, dan layanan yang lebih cepat diharapkan dapat menciptakan hubungan yang lebih kuat antara merek dan pelanggan.

Apakah Semua Ini Akan Mengembalikan Kejayaan Starbucks?

Secara keseluruhan, langkah-langkah yang diambil oleh Starbucks di bawah kepemimpinan Brian Niccol menunjukkan bahwa perusahaan ini serius dalam memperbaiki dan memperbaharui dirinya.

Penyederhanaan menu, pengurangan diskon, serta fokus pada kualitas produk dan pengalaman pelanggan adalah strategi yang tidak hanya akan mengatasi tantangan jangka pendek, tetapi juga membangun fondasi yang lebih kuat untuk masa depan Starbucks.

Namun, tantangan terbesar Starbucks tetap terletak pada kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan pasar lokal. Setiap negara memiliki dinamika konsumen yang berbeda, dan Starbucks harus terus memantau dan merespons perubahan tersebut dengan cepat.

Jika Starbucks dapat menjaga keseimbangan antara kualitas, inovasi, dan pengalaman pelanggan, mereka memiliki peluang besar untuk kembali memimpin pasar kopi global. Starbucks bukan hanya tentang secangkir kopi; ia adalah simbol budaya, tempat berkumpul, dan bagian dari kehidupan sehari-hari banyak orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun