KFC yang dikelola oleh Gelael Group pada awalnya kini berada di bawah PT Fast Food Indonesia Tbk. Merek ini terus menjadi pemimpin di industri makanan cepat saji dengan inovasi produk seperti menu bercita rasa lokal dan strategi pemasaran digital yang relevan.
Swensen Ice Cream: Kenangan Manis yang Pudar
Swensen pernah menjadi ikon kemewahan kuliner, tetapi akhirnya tidak mampu bersaing dengan merek es krim lainnya. Saat ini, Swensen Ice Cream hanya tinggal dalam ingatan generasi yang pernah menikmati kelezatannya.
Burger King: Kebangkitan Setelah Vakum
Setelah sempat vakum pada akhir 90-an, Burger King kembali ke Indonesia di tahun 2007 di bawah pengelolaan PT Mitra Adiperkasa (MAP). Kini, merek ini fokus pada generasi muda dengan strategi pemasaran yang segar dan modern.
Gelael Supermarket: Transformasi ke Lotte Mart
Sebagian besar gerai Gelael Supermarket diakuisisi oleh Lotte Group dari Korea Selatan pada 2008, yang kemudian bertransformasi menjadi Lotte Mart. Meski begitu, Gelael tetap dikenang sebagai pelopor gaya belanja modern di Indonesia.
Kantin Murah dan Baik: Ikon Kuliner yang Hilang
Meskipun kini sudah tidak lagi ada, Kantin Murah dan Baik tetap menjadi bagian dari cerita nostalgia Melawai. Kehadirannya memberikan alternatif makan yang ekonomis namun tetap berkesan.
Pelajaran dari Perjalanan Melawai
Transformasi entitas-entitas bisnis di Melawai memberikan banyak pelajaran berharga:
- Inovasi dan Adaptasi
KFC dan Burger King menunjukkan pentingnya inovasi untuk tetap relevan di tengah persaingan pasar. - Kemitraan Strategis
Akuisisi Gelael oleh Lotte Group adalah contoh bagaimana kemitraan dapat membawa bisnis ke level yang lebih tinggi. - Kesan Emosional dengan Konsumen
Meski tidak lagi eksis, Swensen Ice Cream dan Kantin Murah dan Baik tetap dikenang, membuktikan pentingnya membangun hubungan emosional dengan pelanggan.