Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Berburu Gudeg Yogyakarta dari Lesehan hingga Hotel Berbintang

28 September 2024   20:15 Diperbarui: 29 September 2024   10:56 2433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Uniknya, Gudeg Bu Lies juga tersedia dalam kemasan kaleng, meskipun tidak sesegar gudeg kendi, pilihan ini sangat praktis untuk dibawa pulang, terutama jika ingin menikmati gudeg di tempat lain.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Di perjalanan berburu gudeg, saya juga menemukan tempat unik lainnya: Gudeg Bu Sri. Berlokasi di Wirobrajan, gudeg yang satu ini memiliki keistimewaan dengan cita rasa yang berbeda---gudeg basah.

Gudeg Bu Sri sudah ada sejak 1988 dan dikenal dengan lauk khas Burung Dara Goreng, yang membuatnya semakin diminati. Rasa gurih dari gudeg basahnya memberikan sensasi berbeda di lidah, dan tempat ini selalu ramai dengan pelanggan yang ingin mencicipi gudeg yang kaya rasa ini.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Tak ketinggalan, ada satu lagi pengalaman yang tak terlupakan---sarapan pagi-pagi dengan Gudeg Basah Mbak Ning di trotoar Jalan Brigjen Katamso. Gudeg basah yang disajikan dengan telur bebek, ayam, tahu, sambal krecek, serta areh dan daun singkong ini terasa sangat lembut di mulut, membuat saya tak bisa berhenti mengunyah.

Rasanya begitu memuaskan, apalagi dengan teh manis panas sebagai pendamping. Sarapan di sini tak hanya memuaskan perut, tetapi juga memberi energi untuk menjalani hari dengan senyuman. Gudeg Basah Mbak Ning juga bisa dipesan melalui layanan online.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Setiap kali waktu luang, saya lebih memilih sarapan di tempat seperti Gudeg Mbak Ning, meskipun hotel tempat saya menginap juga menyediakan gudeg di salah satu stall sarapan mereka.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Berbicara tentang gudeg di hotel berbintang, tentu tampilannya jauh lebih elegan dan menarik. Namun, bagi saya, sensasi menikmati makanan tradisional yang merakyat seperti gudeg ini terasa kurang jika disajikan dalam suasana formal. Ada sesuatu yang hilang dari pengalaman itu, terutama ketika waktu saya terbatas di Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun