Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Berpetualang ke Camp WWF, Surga Tersembunyi di Desa Wisata Bukit Rimbang Baling

27 Juli 2024   08:28 Diperbarui: 29 Juli 2024   07:39 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Dengan dukungan WWF, Bukit Rimbang dan Bukit Baling telah menjadi contoh sukses dari upaya konservasi yang berfokus pada keberlanjutan dan pelibatan komunitas lokal.

Keindahan Bukit Rimbang dan Bukit Baling

Bukit Rimbang dan Bukit Baling di Kabupaten Kampar adalah surga tersembunyi yang menawarkan keindahan alam yang luar biasa.

Kawasan ini telah dihuni manusia selama 300 tahun dan kini warga diajak untuk melestarikan hutan beserta isinya melalui ekowisata dan intensifikasi kebun.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Saat saya menjejakkan kaki di ekosistem Bukit Rimbang-Bukit Baling di Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kampar, Riau, saya langsung disuguhi pemandangan alam yang indah.

Liukan Sungai Subayang dan Sungai Bio yang membelah hutan berbukit di kawasan Bukit Barisan Sumatera menjadi bukti kekayaan alam khatulistiwa.

Perpaduan hamparan air sungai berbatu, berair jernih, dengan rerimbunan hutan alam di tepi dinding tebing bukit memadu serasi bak lukisan alam terbentang.

Keindahan Sungai Subayang dan Sungai Bio

Sungai Subayang dan Sungai Bio memiliki air yang dangkal dengan kedalaman berkisar antara 50-150 sentimeter.

Di musim kemarau, aliran airnya mengecil sehingga beberapa lokasi sulit dilalui perahu.

Kedua sungai tersebut memiliki banyak palung yang biasa disebut lubuk dengan kedalaman sekitar 3 meter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun