Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyambut Hari Raya Waisak: Menjelajahi Keindahan dan Sejarah Candi Muara Takus

23 Mei 2024   08:42 Diperbarui: 23 Mei 2024   08:46 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompleks Candi Muara Takus tidak hanya menyimpan kekayaan arsitektur dan sejarah, tetapi juga menyatu dengan keindahan alam sekitarnya. Dahulu, pada malam bulan purnama yang indah, candi ini sering dihiasi dengan kehadiran sekawanan gajah yang datang dengan gemulai, menginjakkan kaki mereka di kawasan suci ini, memberikan kesan sakral yang tak terlupakan.

Namun demikian, dengan berjalannya waktu, perubahan lingkungan dan pembabatan hutan menyebabkan berkurangnya habitat alami gajah, sehingga cerita kehadiran gajah di sekitar candi kini hanya tinggal kenangan.

Kehadiran gajah di sekitar Candi Muara Takus dahulu adalah cerminan harmoni antara alam dan warisan budaya yang kini semakin langka. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keberagaman hayati dan kelestarian lingkungan.

Melalui upaya konservasi dan peningkatan kesadaran akan pentingnya pelestarian habitat, kita berharap cerita keajaiban gajah yang kembali menghampiri Candi Muara Takus bisa menjadi kenyataan lagi.

Peringatan Hari Waisak di Candi Muara Takus

Pada 12-25 Mei 2019, sebelum pandemi Covid-19, Candi Muara Takus menjadi pusat peringatan Hari Waisak Nasional, yang dihadiri oleh sekitar 3.500 umat Buddha dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan ada yang datang dari mancanegara. Meskipun perayaan berskala nasional ini tergolong istimewa, setiap tahun ratusan umat Buddha dari berbagai kabupaten dan kota di Provinsi Riau selalu merayakan Hari Waisak di Candi Muara Takus.

Dipilihnya candi ini sebagai tempat perayaan Waisak 2019 bukan tanpa alasan. Situs cagar budaya ini diyakini sebagai peninggalan abad ke-7, yang pada zamannya berfungsi sebagai universitas agama Buddha.

Mengundang Para Traveler

Dengan kekayaan sejarah dan budayanya yang unik, Kompleks Candi Muara Takus merupakan salah satu destinasi yang tidak boleh dilewatkan bagi para pencinta budaya, sejarah, dan spiritualitas.

Sambil memandang keindahan Candi Muara Takus di bawah sinar bulan purnama yang bercahaya, kita diingatkan akan kerentanan alam dan pentingnya melindungi lingkungan sekitar.

Marilah kita berjuang untuk menjaga warisan budaya dan kehidupan satwa liar. Semoga, dengan upaya konservasi dan kesadaran lingkungan yang terus meningkat, kedatangan gajah di Candi Muara Takus tidak hanya menjadi sebuah dongeng, tetapi bisa kembali menjadi kenyataan yang mempesona.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun