Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyambut Hari Raya Waisak: Menjelajahi Keindahan dan Sejarah Candi Muara Takus

23 Mei 2024   08:42 Diperbarui: 23 Mei 2024   08:46 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Candi Muara Takus, yang terletak di Provinsi Riau, adalah sebuah warisan budaya yang mempesona dan kaya akan sejarah. Kompleks candi ini, yang terdiri dari beberapa bangunan candi dengan arsitektur yang megah, menjadi saksi bisu dari perkembangan agama Buddha di Sumatra pada masa lalu.

Dalam menyambut Hari Raya Waisak, mari kita jelajahi keindahan dan sejarah Candi Muara Takus, sambil mengundang para pencinta budaya, sejarah, dan spiritualitas untuk berkunjung ke destinasi yang menakjubkan ini.

Sejarah dan Arsitektur Candi Muara Takus

Kompleks Candi Muara Takus mencakup beberapa bangunan utama, masing-masing dengan karakteristik uniknya. Bangunan utama di kompleks ini adalah Candi Mahligai, yang juga dikenal sebagai Stupa Mahligai.

Candi Mahligai ini adalah yang paling utuh dan terdiri dari tiga bagian: kaki, badan, dan atap. Fondasinya berbentuk persegi panjang dengan ukuran 9,44 meter kali 10,6 meter, dikelilingi oleh 28 sisi. Pintu masuknya berada di sebelah selatan, dan dahulu puncak menaranya dihiasi dengan batu yang dilukis daun oval dan relief-relief yang indah.

Berdasarkan penelitian, Candi Mahligai diduga mengalami dua tahap pembangunan, terlihat dari profil kaki bangunan lama yang tertutupi oleh bangunan baru.

Tidak jauh dari Candi Mahligai, berdirilah Candi Tua atau Candi Sulung, yang merupakan bangunan terbesar di kompleks ini. Candi ini juga terbagi menjadi tiga bagian dan memiliki tangga masuk di sisi barat dan timur, dihiasi dengan arca singa. Fondasi candi ini berukuran 31,65 meter kali 20,20 meter, dengan 36 sisi yang mengelilingi bagian dasarnya. Penelitian menunjukkan bahwa candi ini juga mengalami dua tahap pembangunan.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Candi Bungsu, yang bentuknya mirip dengan Candi Sulung, berdiri di sebelah barat Candi Mahligai. Fondasi candi ini memiliki 20 sisi, dan di atasnya terdapat bidang dengan relief teratai. Candi ini terbuat dari dua jenis bahan: bagian utara dari batu pasir, sedangkan bagian selatan dari bata. Perbedaan bahan ini menunjukkan bahwa candi ini juga dibangun dalam dua tahap.

Terakhir, ada Candi Palangka, yang terletak di sisi timur Stupa Mahligai. Bangunan ini memiliki ukuran 5,10 meter kali 5,7 meter dan terbuat dari batu bata, dengan pintu masuk yang menghadap ke arah utara.

Harmoni Alam dan Warisan Budaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun