Bahan:
- 1 bungkus bubuk agar-agar (7gr)
- 1 sendok makan tepung maizena (15 gr)
- 1 kotak santan kemasan (200 ml)
- 100 gr gula pasir
- 1 sendok makan pasta pandan
- 4 cangkir air putih (800 ml)
- 1 butir telur ayam
- 1 sendok makan biji selasih (direndam air panas sampai mengembang)
Cara Membuat:
- Campurkan bubuk agar-agar, tepung maizena, santan, gula pasir, dan pasta pandan dalam panci. Aduk rata.
- Tambahkan air dan panaskan hingga mendidih sambil terus diaduk.
- Saat mendidih, masukkan telur dan aduk perlahan hingga terlihat serpihan putih seperti garis-garis pada batu giok.
- Matikan api dan aduk hingga asap hilang.
- Masukkan biji selasih yang telah mengembang, aduk rata dan akan terlihat sebagai bitnik-bintik hitam yang menghisasi batu giok.
- Tuangkan adonan ke dalam cetakan pudding dan biarkan dingin hingga mengeras.
- Puding Giok Fantasi siap dihidangkan.
Sejalan dengan hidangan utama yang melimpah, menjaga keseimbangan adalah kunci keharmonisan hidangan Imlek. Setelah menikmati hidangan berat dan penuh makna, tak lupa untuk melengkapi pengalaman makan dengan hidangan penutup yang segar.
Di antara buah-buahan yang melambangkan keberuntungan, Jeruk Mandarin hadir sebagai penyegar yang sempurna. Dengan mempertahankan tradisi penyajian jeruk utuh, keluarga kita menggambarkan harapan akan kelimpahan dan kebahagiaan yang terus bersemi.
Sebagai penutup, mari kita merenung pada keindahan perayaan Imlek. Sajian lezat dan tradisi yang kaya makna menjadi jembatan untuk memahami dan merayakan keberagaman. Di setiap gigitan hidangan, kita tidak hanya menikmati kelezatan cita rasa, tetapi juga merayakan kekayaan budaya dan kebersamaan dalam keluarga.
Selamat menyambut dan merayakan Imlek dengan sukacita, keberagaman, dan kelezatan yang melimpah!
Penulis: Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H