Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Puding Giok Fantasi Melengkapi Sajian Khas Imlek yang Penuh Makna

26 Januari 2024   20:51 Diperbarui: 26 Januari 2024   20:58 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Koleksi Masakan Merza Gamal

Bahan:

  • 1 bungkus bubuk agar-agar (7gr)
  • 1 sendok makan tepung maizena (15 gr)
  • 1 kotak santan kemasan (200 ml)
  • 100 gr gula pasir
  • 1 sendok makan pasta pandan
  • 4 cangkir air putih (800 ml)
  • 1 butir telur ayam
  • 1 sendok makan biji selasih (direndam air panas sampai mengembang)

Cara Membuat:

  1. Campurkan bubuk agar-agar, tepung maizena, santan, gula pasir, dan pasta pandan dalam panci. Aduk rata.
  2. Tambahkan air dan panaskan hingga mendidih sambil terus diaduk.
  3. Saat mendidih, masukkan telur dan aduk perlahan hingga terlihat serpihan putih seperti garis-garis pada batu giok.
  4. Matikan api dan aduk hingga asap hilang.
  5. Masukkan biji selasih yang telah mengembang, aduk rata dan akan terlihat sebagai bitnik-bintik hitam yang menghisasi batu giok.
  6. Tuangkan adonan ke dalam cetakan pudding dan biarkan dingin hingga mengeras.
  7. Puding Giok Fantasi siap dihidangkan.

Sejalan dengan hidangan utama yang melimpah, menjaga keseimbangan adalah kunci keharmonisan hidangan Imlek. Setelah menikmati hidangan berat dan penuh makna, tak lupa untuk melengkapi pengalaman makan dengan hidangan penutup yang segar.

Di antara buah-buahan yang melambangkan keberuntungan, Jeruk Mandarin hadir sebagai penyegar yang sempurna. Dengan mempertahankan tradisi penyajian jeruk utuh, keluarga kita menggambarkan harapan akan kelimpahan dan kebahagiaan yang terus bersemi.

Sebagai penutup, mari kita merenung pada keindahan perayaan Imlek. Sajian lezat dan tradisi yang kaya makna menjadi jembatan untuk memahami dan merayakan keberagaman. Di setiap gigitan hidangan, kita tidak hanya menikmati kelezatan cita rasa, tetapi juga merayakan kekayaan budaya dan kebersamaan dalam keluarga.

Selamat menyambut dan merayakan Imlek dengan sukacita, keberagaman, dan kelezatan yang melimpah!

Penulis: Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun