Yu Sheng, Salad dengan Doa Syukur:Â Salad segar yang disebut Yu Sheng bukan hanya menggoda selera tetapi juga dilengkapi dengan doa syukur. Dengan irisan ikan salmon, wortel, dan saus khas, hidangan ini membawa harapan rezeki yang lebih baik di tahun yang baru.
Teh Telur (Cha Ye Dan) dan Pesan Kesuburan:Â Hidangan ini, dengan daun teh yang aromatik, melambangkan kesuburan dan kemakmuran. Cara unik membuatnya---telur direbus dengan bumbu khas dan daun teh---menjadikannya simbol keberlanjutan.
Sapi Panggang, Alternatif untuk warga Tionghoa yang tidak makan Babi:Â Hidangan babi panggang dalam perayaan Imlek sebenarnya punya arti khusus. Namun bagi masyarakat Tionghoa yang beragama Islam dan Buddha Maitreya tidak ikut memakannya. Bagi yang Muslim diganti dengan Sapi Panggang. Simbol dari hidangan babi karena banyak orang menganggap babi sebagai hewan yang malas. Oleh karenanya, makna menghidangkan makanan khas Imlek ini sebagai pengingat bagi yang menyantapnya agar orang yang memakan daging babi tidak akan menjadi pemalas.
Setelah menikmati hidangan utama yang kaya protein tinggi, penting untuk menciptakan keseimbangan dengan hidangan penutup yang segar. Sebagai pelengkap, aneka buah seperti Jeruk Mandarin sangat tepat.
Jeruk Mandarin tidak hanya menghadirkan rasa manis yang lezat tetapi juga melambangkan rezeki yang berlimpah ruah. Tradisinya melibatkan penyajian jeruk utuh dengan tangkai dan daun, menciptakan simbolisme makna keberuntungan dan kesejahteraan yang akan terus tumbuh dalam keluarga yang menyajikannya.
Seiring dengan hidangan khas Imlek, juga bisa menyajikan makanan penutup kreasi khusus, seperti Puding Giok Fantasi. Meskipun tidak termasuk dalam hidangan khas Imlek secara umum, puding ini menjadi sajian istimewa dan kreatif di tengah-tengah perayaan keluarga. Dibuat dengan cinta dan inovasi, Puding Giok Fantasi menggoda selera dengan tekstur yang lembut dan rasa yang memikat.
Resep Puding Giok Fantasi: