Kondisi tersebut bukan hanya gejala sosial semata; ini adalah tanda bahwa Generasi Z menganggap isu-isu ESG sebagai faktor kunci dalam pengambilan keputusan mereka.
Peluang dan Tantangan untuk Bisnis
Hal tersebut di atas mungkin merupakan kabar yang tidak menyenangkan bagi perusahaan yang mengabaikan isu ESG. Namun, ada peluang bagi bisnis yang siap mengikuti tren keberlanjutan.
Penelitian McKinsey menunjukkan bahwa kebijakan ESG yang kuat dalam organisasi dapat berdampak positif pada retensi karyawan. Karyawan yang merasa bahwa pekerjaan mereka berkontribusi pada tujuan ESG perusahaan mungkin lebih cenderung untuk tetap setia dan berkomitmen terhadap organisasi tersebut.
Untuk menjaga keterlibatan karyawan Generasi Z yang berwawasan lingkungan, perusahaan dapat mempertimbangkan kebijakan-kebijakan ESG yang menandakan komitmen mereka, baik secara internal maupun eksternal.
Salah satu contohnya adalah mengaitkan hasil-hasil LST (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola) dengan kompensasi eksekutif. Ini memberikan insentif langsung kepada pemimpin perusahaan untuk berkomitmen pada isu-isu ini.
Selain itu, perusahaan juga dapat membantu karyawan menjadi lebih ramah lingkungan dengan menawarkan sumber daya dan pelatihan yang relevan. Ini termasuk program pelatihan tentang pengurangan limbah, penggunaan energi yang efisien, atau cara lain untuk berkontribusi pada keberlanjutan.
Dengan memberikan alat-alat ini kepada karyawan, perusahaan tidak hanya membangun keterlibatan, tetapi juga membantu mengubah karyawan menjadi agen perubahan positif dalam isu-isu lingkungan.
Selain itu, modifikasi ruang kerja fisik untuk menjadi lebih ramah lingkungan juga dapat menjadi pesan kuat tentang komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan. Ini bisa mencakup pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, penggunaan energi yang efisien, dan mengintegrasikan unsur-unsur alam dalam desain kantor.
Ruang kerja yang ramah lingkungan tidak hanya memengaruhi karyawan secara langsung tetapi juga dapat menginspirasi tindakan positif di luar pekerjaan.
Peduli tentang Kesehatan Mental