Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengenal ChatGPT sebagai Salah Satu Kecerdasan Artificial Generatif

25 Januari 2023   13:13 Diperbarui: 25 Januari 2023   13:22 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ChatGPT memang bukan model pembelajaran mesin berbasis teks pertama, tetapi GPT-3 OpenAI dan BERT Google keduanya diluncurkan dalam beberapa tahun terakhir dengan meriah. Sebelum ChatGPT, sebagian besar akun bekerja dengan cukup baik (meskipun masih dievaluasi), walaupun chatbot AI tidak selalu mendapatkan ulasan terbaik.

Model pembelajaran mesin pertama yang bekerja dengan teks, dilatih oleh manusia untuk mengklasifikasikan berbagai input sesuai dengan label yang ditetapkan oleh peneliti. 

Salah satu contohnya adalah model yang dilatih untuk memberi label postingan media sosial sebagai positif atau negatif. Jenis pelatihan tersebut dikenal sebagai pembelajaran terawasi.  Pada pelatihan tersebut, manusia bertanggung jawab untuk "mengajarkan" model tentang apa yang harus dilakukan.

Sementara itu, generasi model pembelajaran mesin berbasis teks berikutnya, mengandalkan apa yang dikenal sebagai pembelajaran mandiri. Jenis pelatihan baru tersebut melibatkan memberi model sejumlah besar teks, sehingga dapat menghasilkan prediksi. 

Misalnya, beberapa model dapat memprediksi, berdasarkan beberapa kata, bagaimana sebuah kalimat akan berakhir. Model teks ini menjadi cukup akurat karena dengan jumlah sampel teks yang tepat menjangkau petak internet yang luas. Generative AI dengan ChatGPT  melihatkan seberapa akurat keberhasilan yang dipertunjukkannya dan sepertinya dapat menjadi andalan untuk masa selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun