ChatGPTÂ memang bukan model pembelajaran mesin berbasis teks pertama, tetapi GPT-3 OpenAI dan BERT Google keduanya diluncurkan dalam beberapa tahun terakhir dengan meriah. Sebelum ChatGPT, sebagian besar akun bekerja dengan cukup baik (meskipun masih dievaluasi), walaupun chatbot AI tidak selalu mendapatkan ulasan terbaik.
Model pembelajaran mesin pertama yang bekerja dengan teks, dilatih oleh manusia untuk mengklasifikasikan berbagai input sesuai dengan label yang ditetapkan oleh peneliti.Â
Salah satu contohnya adalah model yang dilatih untuk memberi label postingan media sosial sebagai positif atau negatif. Jenis pelatihan tersebut dikenal sebagai pembelajaran terawasi. Â Pada pelatihan tersebut, manusia bertanggung jawab untuk "mengajarkan" model tentang apa yang harus dilakukan.
Sementara itu, generasi model pembelajaran mesin berbasis teks berikutnya, mengandalkan apa yang dikenal sebagai pembelajaran mandiri. Jenis pelatihan baru tersebut melibatkan memberi model sejumlah besar teks, sehingga dapat menghasilkan prediksi.Â
Misalnya, beberapa model dapat memprediksi, berdasarkan beberapa kata, bagaimana sebuah kalimat akan berakhir. Model teks ini menjadi cukup akurat karena dengan jumlah sampel teks yang tepat menjangkau petak internet yang luas. Generative AI dengan ChatGPTÂ melihatkan seberapa akurat keberhasilan yang dipertunjukkannya dan sepertinya dapat menjadi andalan untuk masa selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H