Keluar dari bilik telepon, Gustav dan Vera pun menyambutku. Mereka langsung menggamitku menuju lokasi untuk minum Ice Cream campur kopi Jerman yang mereka sampaikan saat makan di atas tadi. Kami bertiga pun menikmati Ice Cream unik pada saat itu. Vera banyak bercerita tentang tempat kuliahnya, yang dulu menurut Ibunya juga kampus Ayah Gustav sekolah dan menjadi dosen di sana. Gustav malah kuliah administrasi bisnis di tempat yang sama dengan kampus ayah sambungnya. Selain itu, Gustav juga mengambil kelasa parallel di bidang Manajemen Lingkungan.
Seharian dengan Gustav dan Vera membuat aku merasakan seperti benar-benar sedang bersama abang dan adikku yang telah lama tidak bertemu. Selama ini aku merasakan sebagai anak tungggal. Dan, menghabiskan akhir pekan bersama Ibu jika Ibu tidak ada jadwal harus operasi di akhir pekan. Malam sepulang dari rumah sakit dan habis praktek, Ibu akan menemaniku belajar dan menyelesaikan PR.
Selesai menikmati Ice Cream malam, kami pun berjalan menuju apartment Gustav. Sesampai di teras apartment, aku mau melanjutkan jalan ke hotelku yang tak berapa jauh lagi. Tapi tangan Gustav  menahanku, "Morgan, kamu tidur di sini saja bersama kami di sini, menghabiskan akhir pekan, sebelum Senin pagi kita ke kantor." Vera pun menahan tanganku yang sebelah lagi.
Entah mengapa aku pun tak melakukan perlawanan apapun, seperti kerbau yang dicocok lubang hidungnya, aku pun mengikuti Gustav dan Vera ke dalam apartment.
Bersambung...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H