Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Menggenapkan Puasa Ramadhan dengan Puasa Sunnah Syawal

3 Mei 2022   07:07 Diperbarui: 3 Mei 2022   07:09 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by Merza Gamal (lokasi: Masjid At Tabrani Pekanbaru)

Kemaren Idul Fitri telah kita rayakan, semua umat bergembira merasa telah memperoleh kemenangan karena telah menyelesaikan ibadah puasa Ramadhan dan amalan sunah yang menyertainya selama sebulan penuh. 

Untuk menggenapkan kegembiraan itu, agar kita mendapatakan nilai pahala puasa setahun penuh, maka puasa sunnah Syawal telah menanti.

Shaum (puasa) sunnah 6 hari pada bulan Syawal menjadi hal sangat ditekankan pelaksanaannya oleh Rasulullah SAW. Mengapa demikian...???

Sesungguhnya, selain bulan Ramadhan, bulan Sya'ban dan Syawal termasuk bulan-bulan yang di dalamnya kita diperintahkan untuk memperbanyak shaum sunnah. 

Kedua bulan ini bagaikan shalat sunnah Rawatib, sebelum dan sesudah shalat fardhu. (Bulan Sya'ban bagaikan shalat qabliyah dan Syawwal bagaikan shalat ba'diyah).

Dengan itulah, tertutupilah kerusakan dan kekurangan yang terdapat dalam shalat fardhu. Bukankah, dalam banyak jalur periwayatan disebutkan bahwa, ibadah fardhu itu akan disempurnakan dengan ibadah yang sunnah pada hari Kiamat?

Dan, pada kenyataannya, dalam shaum wajib yang kita jalankan, seringkali tidak luput dari aneka kekurangan di dalamnya. Sehingga, kita memerlukan amalan yang dapat menutup kekurangan dan menyempurnakan amalan fardhu tersebut.

Itulah mengapa, Rasulullah SAW bersabda bahwa shaum enam hari pada bulan Syawal, setelah sebelumnya menyempurnakan shaum Ramadhan, dapat melengkapi pahala shaum setahun penuh.

"Barangsiapa berpuasa Ramadhan, kemudian dia mengiringinya dengan (berpuasa) enam hari di bulan Syawal, maka itu seperti puasa setahun (penuh)" (HR Muslim, No. 1164)

Orang yang berpuasa enam hari pada bulan Syawal, dia otomatis mendapatkan pahala puasa sunnat, walaupun niatnya qadha (puasa Ramadhan), demikian kata Al-Imam Abu Zakaria Al-Anshari, ulama dari kalangan Mazhab Syafi'i (Fatawa Al-Azhar, Asy-Syaikh Athiyah Saqr)

Artinya, ketika seseorang meniatkan untuk mengqadha utang puasa Ramadhan, bukan niat shaum sunnat (entah shaum 6 hari di bulan Syawal, shaum Senin Kamis, shaum Arafah, atau shaum Asyura), otomatis pahala shaum sunnatnya dia dapatkan.

Ambil contoh, kita niat shaum qadha pada hari Senin atau Kamis. Selain utang puasa Ramadhan kita lunas, pada saat bersamaan pahala shaum sunnat Senin dan Kamis pun kita dapatkan.

Demikian pula saat niat mengqadha shaum Ramadhan pada 9, 10 dan 11 Muharram, kita mendapat dua keuntungan: utang puasa Ramadhannya lunas dan pahala shaum Asyura-nya kita peroleh.

Lain halnya apabila kita berniat shaum sunnat, pahala qadha tidak didapatkan.

Terkait hal ini, Syaikh Ibnu Utsaimin dalam Fatawa Siyam, (438) mengatakan bahwa:

"Siapa yang puasa hari Arafah atau hari Asyura dan dia mempunyai kewajiban mengqadha Ramadhan, puasanya dianggap sah.

Akan tetapi, kalau dia berniat berpuasa hari ini untuk qadha Ramadhan, dia mendapatkan dua pahala. Yaitu, pahala hari Arafah dan pahala hari Asyura beserta pahala qadha."

Wallahualam bishowab

Terus Semangat!!!

Tetap Semangat...

Untuk menggenapkan puasa Ramadhan kita dengan puasa sunnah Syawal sebanyak 6 hari. Semoga Allah menerima segala amal ibadah kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun