Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ketahanan Psikologis Mencegah Sindrom Burnout Insan Perusahaan

27 Januari 2022   08:22 Diperbarui: 5 Februari 2022   02:15 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi burnout kerja. (sumber: UNSPLASH/TIM GOUW via kompas.com)

Dari aspek pencegahan, pemimpin perusahaan yang berhasil bertahan pada krisis pandemi Covid-19 merangkul ide-ide baru dan menekankan kesetaraan insan perusahaan selama proses berlangsung. 

Mereka mencari cara untuk menyiapkan "ruang aman" (tempat untuk percakapan yang aman) dan menghilangkan stigma sebaik mungkin. Program pencegahan berkisar dari meditasi sampai perhatian hingga pelatihan penurunan berat badan. 

Pengusaha menambahkan layanan pendukung, seperti telecare untuk kesehatan mental, dan menerapkan program untuk memastikan orang memiliki hari libur untuk kebutuhan keluarga dan dukungan pengasuhan anak, serta cakupan asuransi yang sesuai.

Penulis: MERZA GAMAL 

  • Pengkaji Sosial Ekonomi Islami
  • Author of Change Management & Cultural Transformation
  • Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun