Saat kita lebih memahami virus dan penularannya, sistem pemantauan juga harus mencakup pengukuran nyata tentang intervensi mana yang berhasil dan mana yang tidak. Seiring waktu, informasi ini harus memungkinkan kita menerapkan tindakan kesehatan masyarakat dengan lebih baik dengan cara yang didasarkan pada bukti nyata tentang cara kerjanya, dengan aspirasi menerapkan paket efektif minimum untuk status penyakit wilayah geografis tertentu.
Terakhir, komunikasi data pemantauan kepada publik harus sederhana dan menyeluruh. Analoginya mungkin sistem peringkat bahaya kebakaran, di mana banyak faktor digabungkan menjadi satu peringkat---rendah, sedang, tinggi, sangat tinggi, ekstrem---yang dikomunikasikan kepada publik, dan yang terkait langsung dengan kebijakan digunakan untuk mengurangi risiko kebakaran.
Penyakit endemi bukan berarti penyakit yang tidak terkelola. Sebaliknya, yang dibutuhkan adalah perubahan dari melihat Covid-19 sebagai ancaman kematian menjadi masyarakat melihatnya sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari yang harus kita pelajari untuk bertahan.
Penulis: MERZA GAMALÂ
- Pengkaji Sosial Ekonomi Islami
- Author of Change Management & Cultural Transformation
- Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H