Dharma yang dilanggar menghancurkan pelanggarnya, dharma yang dipelihara akan memeliharanya, oleh karena itu dharma jangan dilanggar, melanggar dharma akan menghancurkan diri sendiri.
Dharmo viśvasya jagataḥ pratiṣṭhā, loke dharmiṣṭhaṁ prajā upasarpanti, Dharmeṇa pāpam apanudanti dharme sarvaṁ , pratiṣṭhaṁ tasmad dharmaṁ paramaṁ vadanti.
(Mahānārāyaṇopaniṣad XXII.1.)
Artinya:
Dharma adalah prinsip dasar yang bergerak dan tidak bergerak di dunia ini. Di dunia, manusia hendaknya bergairah mengikuti Dharma. Mereka membebaskan dirinya dari dosa-dosa dengan Dharma. Segala sesuatunya berjalan mantap atas dasar Dharma. Untuk itu patutlah Dharma disebut yang tertinggi).
Dengan memahami Mantra dan sloka Veda diatas dapat disimpulkan orang yang melanggar Hukum (Rta dan Dharma) tak tersangsikan lagi pasti Hancur , orang yang memelihara Dharma pasti dipelihara oleh Hukum itu sendiri. Orang sakit karena melanggar Hukum. Menurut kitab Ayur veda yaitu kitab Upaveda dari Yajur Veda menyatakan bahwa semua penyakit datang dari pikiran , pikiran yang tidak terkendali. Kitab suci Sarassamuccaya menyatakan :
Maka kesimpulannya, pikiranlah yang merupakan unsur yang menentukan; jika penentuan perasaan hati telah terjadi, maka mulailah orang berkata, atau melakukan perbuatan; oleh karena itu pikiranlah yang menjadi pokok sumbernya.( SS.79.)
Sebab yang disebut pikiran itu, adalah sumbernya nafsu, ialah yang menggerakkan perbuatan yang baik ataupun yang buruk; oleh karena itu, pikiranlah yang segera patut diusahakan pengekangannya/pengendaliannya.( SS.80.)
Keadaan itu demikianlah : tidak berketentuan jalannya, banyak yang dicita-citakan, terkadang berkeinginan, terkadang penuh kesangsian; demikianlah kenyataannya; jika ada orang dapat mengendalikan pikiran pasti orang itu beroleh kebahagiaan, baik sekarang maupun di dunia yang lain (akhirat). (SS.81.).
Dengan mengaju pada ajaran Veda dapat dikatakan bahwa apa yang disebut penyakit HIV-Aids yang menakutkan , hal itu pertanda Tuhan itu Maha Adil. Hukum Tuhan tidak dapat ditipu oleh siapapun. Kembali pada hakekat Hukum Karma , semua takibat disebabkan oleh tindakan kita sendiri buka orang lain, bukan juga oleh Tuhan, Tuhan hanya membuat Hukum tetapi ia tidak menghukum, yang menghukum hanyalah Hukum itu sendiri , mengutip kembali sloka diatas ;
Danda casti prajah sarwa danda ewabhiraksati,