- Makedut ring pipi, guru pitra asih: Kedutan di pipi, bhatara hyang guru dan leluhur melimpahkan kasih-Nya.
 - Makedut ring cangkem sor mwang luur, anak masanggup ring awaknia ngadoang: Berkedut di mulut bawah atau atas, orang berjanji kepada kita ingkar janji.
 - Makedut ring jagut, bhoga dateng: Berkedut di dagu, akan dapat rejeki (makanan).
 - Makedut ring baung, istri makarep asih: Berkedut di leher (depan), wanita dari keluarga dekat bersimpati, sayang.
 - Makedut ring karnania, Pitra nyapa, wenang sodaang: Berkedut di telinga, leluhur menyapa, hendaklah dihaturkan persembahan sodaan.
 - Makedut ring baung tengen, istri asih: Berkedut di leher kanan, ada wanita yang bersimpati, merasa sayang.
 - Makedut ring baung kiwa, satru mara: Berkedut di leher kiri, musuh hendak datang.
 - Makedut ring slapakania, bhoga kepanggih: Berkedut di telapak (tangan), akan mendapatkan rejeki.
- Makedut ring lengen kiwa, pragusti duka: Berkedut di lengan kiri, pragusti duka, marah. Pada era kekinian yang dimaksud pragusti yaitu orang yang memiliki kedudukan di pemerintahan.
 - Makedut ring lengen tengen, mitra dura pejah, braya: Berkedut di lengan kanan, sahabat dari jauh mati, terkadang warga tetangga. Keterangan: pejah tidak selalu berarti mati. Juga pertanda akan datangnya musibah, sakit, menderita.
 - Makedut ring lambungnia, ala sedih, beda teka: Berkedut di lambung, buruk menyedihkan, penderitaan datang.