Kehadiran-Nya dalam mimpi biasanya menyamar menjadi manusia, seperti orang yang menjadi pedasaran (tapakan dewa), pemangku, sulinggih atau orang uci, dlsb. Sebelum mendapat kejutan selalu didahului rasa kantuk atau menguap. Kadang hal itu membuat kita bingung, apakah kita benar-benar mengantuk mau tidur ataukah akibat ada makluk gaib yang mendekat.Â
Biasanya jika mahkluk gaib yang mendekat maka pada saat tidur kita akan mimpi, terutama kejutan di kepala. Oleh karena itulah kejutan pada tubuh bisa kita jadikan pertanda akan datangnya mimpi. Bilamana sudah bisa menemukan kebenaran dari tenger kedutan, lama-kelamaan kita bisa mengambil suatu keputusan berdasar tenger kedutan, baik hal sepele maupun persoalan penting.Â
Terlepas dari uraian di atas, di bawah ini beberapa makna kedutan yang didapat dari catatan bapak saya, diturunkan dari kumpi Kraman Ajak (sugra pakulun menyebut nama beliau yang telah tiada). Saya salin dari aksara Bali dan terjemahkan bebas.
Iki Tenger Kedut
 - Makedut ring ulu hati, ayu: Kedutan di hulu hati pertanda baik.
 - Makedut ring pabaa, dewa asih ayu: Berkedut di ubun-ubun, dewa melimpahkan kasih-Nya, pertanda baik. Sumber lain menyebutkan akan menerima pangkat.
 - Makedut ring irungnia, wong asih ayu: Berkedut di hidung, ada orang bersimpati, bermaksud baik.
 - Makedut ring soca tengen, wong istri ayu: Berkedut di mata kanan, seorang wanita berniat baik.
 - Makedut ring soca kiwa, wong istri mepaksa ala: Berkedut di mata kiri, seorang wanita hendak berbuat buruk. Sumber lain menyebutkan, pertanda akan ada keluarga yang akan berkunjung.
 - Makedut ring alis kiwa, ala kadang mati: Berkedut di alis kiri, pertanda buruk, terkadang akan ada yang meninggal.
- Makedut ring alis tengen, wong asih: Berkedut di alis kanan, ada orang kasihan, sayang. Sumber lain menyebutkan akan terima uang.