Mohon tunggu...
I Ketut Merta Mupu
I Ketut Merta Mupu Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendamping Sosial PKH Kementerian Sosial RI

Alumni UNHI. Lelaki sederhana dan blak-blakan. Youtube : Merta Mupu Ngoceh https://youtube.com/@Merta_Mupu_Ngoceh

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[FR] Mendebat Ramadhan

14 Juli 2015   11:35 Diperbarui: 14 Juli 2015   11:54 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Sepertinya lebaran juga menjadi sumber bencana, soalnya kecelakaan meningkat tajam ketika arus mudik dan balik, bahkan banyak yang meninggal” Stefanus memanas-manasi lagi.

“Cuukupp..!” ujar Edy mendengus. Lalu ia pergi dengan wajah jengkel.

Kami pun terdiam, “Nah, gara-gara Anus tuh! awas nanti dia marah, bisa-bisa kamu dibawakan golok”

“Biarkan saja, lagi pula aku ngomong apa adanya”

Menurutku apa yang dikatakan Stefanus ada benarnya. Polisi pasti lebih sibuk ketika musim lebaran tiba. Bahkan lebih anehnya lagi, ketika musim lebaran; aksi pencurian, perampokan, trennya meningkat. Padahal, katanya; Bulan Ramadhan bulan nan suci, bulan penuh berkah, namun antara harapan dan kenyataan tampaknya jauh panggang dari api.

Katanya, puncak dari bulan Ramadhan ada Idul Fitri; hari kemenangan; kembali ke fitrah; kembali ke jalan yang benar. Barangkali serupa dengan perayaan Galungan bagi umat Hindu di Bali, merayakan kemenangan kebajikan melawan kezaliman; dharma melawan adharma. Tapi nyatanya kita selalu kalah dalam melawan sifat-sifat buruk dalam diri; disebut Sad Ripu; enam musuh dalam diri. Sudahkah kita menang?

 

NB : Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community dan Silahkan bergabung di group FB Fiksiana Community

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun