Mohon tunggu...
Merli Rismawati Dewi
Merli Rismawati Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswi -

Merli Rismawati Dewi survive, be self, enjoy our life :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tugas, Perlu Nggak Sih ?

13 Januari 2016   18:28 Diperbarui: 13 Januari 2016   18:40 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TUGAS…

Kata tersebut tak asing lagi di telinga kita, apalagi dikalangan pelajar. Baik pelajar tingkat dasar, menengah pertama, menengah atas, bahkan sarjana sekalipun. Hampir setiap hari sebagai seorang pelajar ,kita harus berhadapan dengan tugas.Tugas bisa dalam bentuk apapun, bisa jadi teks tertulis, tugas wawancara, tuga membuat video, tugas membawa ataupun membuat sesuatu barang ,macam-macam lah bentuknya.

Yaa kalau tugasnya dikit dan bisa dikerjakan, kalau tidak? Otomatis, mau nggak mau semalaman bergelut dengan yang namanya tugas.

Tak jarang dalam satu hari kita mendapatkan tugas lebih sari satu mata pelajaran. Bahkan beberapa kali setiap mata pelajaran dalam satu hari mempunyai tugas semua. Tak mesti tugas itu enteng dan mudah dikerjakan dalam sekali waktu jadi, namun sering tugas dalam jumlah yang banyak dan sulit untuk dikerjakan

Entah kenapa, para pengajar seakan tidak tau ataupun tak mengerti bahwasannya tugas bukan dari mata pelajaran yang mereka ajarkan saja, namun dari semua mata pelajaran yang ada di sekolah ? Kalau sudah begitu, kini murid yang harus memutar otak untuk menyelesaikan semua tugas yang ada. Kalau semua tugas bisa dikerjakan sendiri dan bisa dikerjakan sih gak ada masalah, lha kebanyakan tugas tapi tak tahu cara mengerjakannya itulah yang repot. Seringkali hal ini lah yang merepotkan siswa.  Mau dikerjain nggak bisa , kalau nggak dikerjain ya nggak dapet nilai. Serba salah bukan …

Tugas yang kapasitasnya besar kurang lebih akan menimbulkan beberapa dampak negative bagi siswa dan siswi selaku pelajar. Sebagai seorang manusia yang notabennya merupakan makhluk social, manusia setiap saat memerlukan interaksi dengan orang lain. Sama halnya dengan pelajar, namun karena tugas yang banyak sering kali mereka menghabiskan waktu hanya untuk menyelesaikan tugas yang ada dengan mengabaikan interaksi dengan orang lain, bahkan dengan orang rumah. Tugas yang banyak juga akan menimbulkan menurunnya ketertarikan seseorang untuk belajar di sekolah maupun perguruan tinggi. Dikarenakan, hal tersebut dapat menurunkan mood seseorang dalam mendengrkan suatu materi. Bagaimana tidak, semalaman mereka mengerjakan tugas ,tidur larut malam dan alhasil kurang tidur kemudian timbullah rasa kantuk yang berakibat pada sifat malas.

Tugas yang berlebihan juga akan memberatkan seseorang. Semestinya mereka dapat melakukan pekerjaan lain, sekedar bermain untuk melepaskan pikiran yang penat maupun untuk sekedar beristirahat.

Tak ada penghargaan !

Sebanyak-banyaknya tugas dari pengajar mau itu mudah ataupun sulit, sebgaai seorang pelajar pastinya berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Sampai larut malam bahkan tidak tidur pun dijalani untuk menyelesaikan tugas. Ada beberapa model pengajar yang ada di sekolah maupun perguruan tinggi. Ini yang sedikit membuat kita semangat maupun enggan mengerjakan tugas.

Tak semua pengajar yang ada, menghargai tugas yang telah kita kerjakan. Ada juga pengajar yang tidak menghargai tugas kita. Seringkali, kita yang capek-capek, pusing muter otak untuk ngerajain tugas eeeh ujung-ujungnya malah nggak dihargain. Syukur-syukur dikoreksi dan diberi nilai, dilihat aja tidak .

Hal ini salah satunya yang membuat pelajar malas-malasan dan menganggap enteng tugas yang ada. Bahkan cenderung mengabaikan, dengan menyontek tugas yang telah dikerjakan temannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun