Hal yang dapat ditanyakan perkara keuangan ini di antaranya, siapa yang nantinya memegang keuangan keluarga, atau jika harus keduanya maka berapa persen bagian suami juga bagian untuk istri.
Akan dikemanakan saja penggunaan uang tersebut, misal kebutuhan keluarga sehari-hari, tabungan atau investasi, biaya pendidikan anak, bagian untuk orang tua, sedekah dan lain sebagainya.
Bagaimana idealnya menyampaikan berbagai bahasan ta'aruf
Cara penyampaian keseluruhan pembahasan di atas dapat dikemas dalam bentuk dokumen fisik atau melalui file yang dikirimkan melalui surat elektronik untuk meminimalisir adanya hal-hal lain yang melenceng.Â
Apabila semua topik yang dianggap perlu sudah diutarakan semuanya dan ada kecenderungan atau ketertarikan di antara keduanya, maka proses menuju pernikahan dapat dilanjutkan ke tahapan khitbah.Â
Pada tahapan khitbah, proses sudah dinilai lebih serius lagi dari ta'aruf dan harus melibatkan keluarga dari masing-masing pihak laki-laki maupun perempuan.Â
Yakin dan percayalah jika memang jodoh yang telah ditakdirkan, segala proses untuk menjalin ikatan yang sah akan dilancarkan dan dimudahkan.Â
Atau jika memang prosesnya sulit, maka kita yang akan dimampukan untuk merampungkannya.
Pernikahan dan kehidupan rumah tangga di dalam Islam kedudukannya sangatlah mulia. Maka, sebuah kemuliaan pula jika menempuh dengan cara-cara yang baik untuk menjemput prosesi tersebut.Â
Karena selain meraup kebahagiaan, meraih keberkahan yang membuat rumah tangga menjadi damai dan tenteram juga merupakan impian semua orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H