Semisal benar-benar tidak ditemukan perantara yang cukup untuk diandalkan dan ingin menyampaikan secara langsung, baiknya dari pihak laki-laki maupun sang perempuan memiliki ketegasan dan tetap mengedepankan adab.
Sampaikan hal-hal yang berkaitan dengan proses ta'aruf hanya seperlunya saja, tidak berlama-lama, dan tidak ada khalwat atau berdua-duaan.Â
Hindari betul segala hal yang membawa atau mengarah keluar dari keperluan sebelumnya.Â
Berikut ini beberapa poin penting sebagai topik pokok dan mendasar yang umumnya dijadikan bahan pertanyaan pada proses ta'aruf, dapat dijadikan referensi ataupun pemantik topik lain yang dianggap perlu.
Kesiapan untuk menikah
Baik dari pihak laki-laki maupun perempuan yang melakukan proses ta'aruf harus sudah memiliki kesiapan untuk menikah baik dari segi mental maupun materi.Â
Jika hanya sang lelaki ataupun hanya pihak perempuannya saja yang siap untuk menikah, maka proses ta'aruf tidak dapat dilanjutkan.Â
Atau bahkan dari kedua belah pihak sama-sama belum siap menikah, maka jangan mencoba-coba untuk melakukan ta'aruf. Dapat dipastikan tidak ada keseriusan dan ketegasan di dalamnya.
Segala tahapan yang ditempuh untuk menuju pernikahan yang sakral bukanlah hal yang patut untuk dipermainkan. Untuk apa melakukan proses ta'aruf jika tidak berniat untuk menikah?Â
Data diri
Hal yang dimuat pada bagian data diri ini yakni penjabaran identitas diri masing-masing pihak, di antaranya nama lengkap dan panggilan, tempat tanggal lahir, alamat, hobi, kontak yang dapat dihubungi, riwayat pendidikan yang pernah ditempuh, sampai pekerjaan atau kesibukan yang saat ini sedang digeluti.Â