"Asumsi yang dibangun pihak Pertamina yakni bahwa ketika seseorang sudah memiliki kendaraan roda empat berarti yang bersangkutan dianggap sudah mampu dan tidak butuh lagi disubsidi," kata Laode.
Sebaiknya, orang-orang macam Marwan dan Yusri belajar ekonomi dan sosial politik sekaligus sebelum melontarkan gugatan atau hitung-hitungan asal-asalan.
Sebuah kebijakan tak bisa diambil secara serampangan. Apalagi untuk BUMN yang mengedepankan prinsip 'pruden' atau kehati-hatian tinggi seperti Pertamina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H