Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Fenomena Migrasi Anak Muda dan Orang Tua Indonesia ke Luar Negeri

3 Januari 2025   06:32 Diperbarui: 3 Januari 2025   06:32 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://media.istockphoto.com/id/1154718130/id/vektor/imigrasi-orang-orang-mini-bermigrasi-ke-negara-negara-maju-konsep-migrasi-orang-dengan-latar

    Memastikan stabilitas politik dan ekonomi yang dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat.

Yang Perlu Diperhatikan oleh Pemerintah RI

Fenomena migrasi warga Indonesia ke luar negeri mencerminkan kombinasi berbagai faktor, termasuk ekonomi, pendidikan, dan kualitas hidup.

Cerita tentang dokter yang menjadi pembersih kloset atau bintang iklan yang menjadi tukang las menunjukkan betapa besar kesenjangan upah antara Indonesia dan negara maju, sekaligus menyoroti pilihan pragmatis yang diambil banyak migran demi masa depan yang lebih baik.

Namun, migrasi ini juga membawa tantangan besar, seperti "brain drain" dan potensi kehilangan identitas budaya. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengambil langkah strategis untuk mengelola fenomena ini, termasuk meningkatkan kesejahteraan di dalam negeri, melibatkan diaspora dalam pembangunan, dan memastikan kesetaraan sosial bagi semua lapisan masyarakat.

Dengan pendekatan yang tepat, migrasi dapat menjadi peluang untuk menghubungkan Indonesia dengan dunia global, tanpa mengorbankan sumber daya manusia dan nilai-nilai budaya yang ada.

Atau juga ada beberapa hal yang tidak beres di Indonesia yang menjadi Pekerjaan Rumah bagi Pemerintah Indonesia yang perlu ditangani secara serius dan berkelanjutan.

***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun