Sebagai ilustrasi, pekerjaan sebagai pemetik tomat di Australia dapat menghasilkan hingga 3.000 AUD (sekitar 30 juta rupiah) per bulan, angka yang sulit dicapai oleh banyak pekerja profesional di Indonesia.
b. Pendidikan Berkualitas dan Peluang Karier
Bagi anak muda, akses ke pendidikan berkualitas menjadi motivasi kuat untuk bermigrasi. Negara-negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Jepang memiliki sistem pendidikan yang dianggap lebih unggul dibandingkan Indonesia.
Universitas ternama di negara-negara tersebut menawarkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan global, fasilitas canggih, serta peluang magang dan karier di perusahaan multinasional.
Banyak orang tua juga rela pindah ke luar negeri demi memastikan anak-anak mereka mendapatkan pendidikan terbaik. Selain itu, lulusan universitas luar negeri cenderung memiliki peluang kerja yang lebih baik, baik di negara tempat mereka belajar maupun secara global.
c. Stabilitas dan Keamanan
Isu stabilitas politik dan sosial di Indonesia turut memengaruhi keputusan migrasi, terutama di kalangan minoritas.
Negara-negara seperti Kanada, Australia, dan Selandia Baru dikenal memiliki perlindungan hak asasi manusia yang kuat, lingkungan multikultural, dan stabilitas politik yang tinggi.
Hal ini menarik bagi keluarga yang ingin hidup tanpa kekhawatiran akan diskriminasi atau konflik sosial.
d. Gaya Hidup dan Kualitas Hidup
Banyak migran dari Indonesia mengincar kualitas hidup yang lebih baik di negara maju. Faktor-faktor seperti lingkungan bersih, infrastruktur modern, akses mudah ke fasilitas kesehatan, serta sistem transportasi publik yang efisien menjadi daya tarik besar.