Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Fenomena Migrasi Anak Muda dan Orang Tua Indonesia ke Luar Negeri

3 Januari 2025   06:32 Diperbarui: 3 Januari 2025   06:32 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://media.istockphoto.com/id/1154718130/id/vektor/imigrasi-orang-orang-mini-bermigrasi-ke-negara-negara-maju-konsep-migrasi-orang-dengan-latar

Misalnya, Australia dan Selandia Baru sering disebut sebagai tempat terbaik untuk hidup karena lingkungan yang ramah keluarga, udara bersih, dan standar hidup tinggi.

2. Fenomena Degradasi Profesi: Pilihan Realistis atau Pengorbanan?

Cerita tentang orang-orang yang beralih dari pekerjaan bergengsi di Indonesia ke pekerjaan yang dianggap sederhana di luar negeri telah menjadi perbincangan menarik.

Contohnya, seorang bintang film dan iklan di Indonesia yang rela menjadi tukang las di Kanada, atau dokter yang bekerja sebagai pembersih kloset di Australia. Fenomena ini sering kali dipandang dari dua sisi: sebagai pengorbanan besar atau sebagai pilihan pragmatis.

a. Realitas Nilai Tukar Upah

Di balik cerita-cerita ini, realitas nilai tukar upah menjadi faktor kunci. Profesi seperti tukang las di Kanada atau pemetik tomat di Australia dihargai dengan upah yang jauh lebih tinggi dibandingkan profesi dengan status sosial tinggi di Indonesia.

Di negara-negara maju, pekerjaan manual atau keterampilan teknis sering kali dihargai dengan baik karena permintaan tinggi dan tenaga kerja yang terbatas.

b. Tantangan dan Stigma Sosial

Meskipun dari sisi ekonomi pilihan ini menguntungkan, banyak migran menghadapi tantangan berupa stigma sosial. Beberapa individu mungkin merasa malu atau mendapatkan penilaian negatif dari masyarakat di tanah air karena pekerjaan mereka dianggap tidak sebanding dengan status sosial sebelumnya.

Namun, bagi sebagian besar migran, keputusan ini bukan hanya tentang uang, tetapi juga tentang memberikan peluang lebih baik bagi keluarga mereka di masa depan. Gaji tinggi memungkinkan mereka menabung, mengirim uang ke keluarga di Indonesia, atau berinvestasi dalam pendidikan anak-anak mereka.

3. Dampak Positif dan Negatif Migrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun