Ia pun menunggu dengan sabar sambil berdiri di dekat pintu, sementara istrinya mencarikan pakaian yang lebih layak menurutnya.
Setelah semuanya siap, Klitsco pun berangkat ke pasar. Dengan sengaja, ia memilih berjalan kaki. Bukan hanya untuk menghemat ongkos, tapi juga demi menjaga kesehatannya.
Di usianya yang sudah tidak muda lagi, berjalan kaki adalah salah satu bentuk olahraga yang paling ia nikmati.
Di pasar, Klitsco sibuk memilih sayuran segar, membeli kelapa, dan tidak lupa membeli kepala ayam untuk makanan kucing-kucing peliharaan mereka yang jumlahnya mencapai 25 ekor.
Setelah memastikan semua belanjaan sudah lengkap, ia pulang dengan hati-hati membawa kantong belanjaan yang cukup berat.
Setibanya di rumah, Klitsco langsung bergegas ke dapur. Ia me mengupas dan memecahkan kelapa, mengambil airnya, lalu mencungkil daging kelapanya dengan hati-hati.
Setelah itu ia turun ke tanah dan menjolok pohon nangka di samping halaman rumah untuk mengambil buahnya sebagai bahan sayur, kemudian mengupasnya dengan hati-hati.
Hari-hari seperti ini memang terasa padat, namun Klitsco menikmatinya. Baginya, melakukan pekerjaan rumah adalah cara lain untuk membantu istrinya yang sibuk dengan usahanya.
Istrinya membuat tas dan baju dari kain perca untuk dijual, mencoba menambah pemasukan mereka.
Setelah menyelesaikan tugasnya di dapur, Klitsco beralih ke kolam ikan di belakang rumah. Di sana, ia memancing ikan-ikan Nila dan Bawal untuk makan siang mereka.
Selama memancing, pikirannya melayang-layang, memikirkan novel yang sedang ia garap secara online. Menulis adalah salah satu cara Klitsco melarikan diri dari rutinitas.