Periode Penaklukan dan Hakim-Hakim: Yosua hingga Samuel
Setelah kematian Musa, Yosua, muridnya, menjadi pemimpin bangsa Israel dan memimpin mereka masuk ke Tanah Kanaan. Penaklukan Kanaan berlangsung di bawah kepemimpinan Yosua, dan peristiwa ini tercatat dalam kitab Yosua.
Bangsa Israel berhasil menaklukkan banyak kota di Kanaan, termasuk Yerikho, melalui campur tangan Ilahi.
Namun, setelah kematian Yosua, bangsa Israel mengalami periode anarki dan ketidakstabilan politik. Setiap suku beroperasi secara independen, dan Israel sering jatuh ke dalam penyembahan berhala serta penindasan dari bangsa-bangsa tetangga.
Pada periode ini, Tuhan mengangkat para hakim (pemimpin militer dan spiritual) untuk membebaskan Israel dari musuh-musuh mereka. Beberapa hakim terkenal termasuk Debora, Gideon, Simson, dan Samuel.
Samuel, yang juga merupakan seorang nabi, dianggap sebagai hakim terakhir Israel dan berperan penting dalam transisi Israel dari konfederasi suku menjadi kerajaan.
Periode Monarki Bersatu: Saul, Daud, dan Salomo
Pada akhir masa para hakim, bangsa Israel mulai menginginkan seorang raja agar mereka bisa seperti bangsa-bangsa lain di sekitar mereka. Tuhan merestui permintaan ini, dan Saul diurapi sebagai raja pertama Israel oleh Nabi Samuel.
Peristiwa ini tercatat dalam kitab 1 Samuel. Saul memerintah dengan baik pada awalnya, tetapi akhirnya jatuh karena ketidaktaatannya kepada Tuhan. Saul digantikan oleh Daud, yang dikenal sebagai raja terbesar Israel.
Daud berhasil menyatukan suku-suku Israel dan memperluas wilayah kerajaan. Dia menaklukkan Yerusalem dan menjadikannya ibu kota Israel. Daud juga dikenal karena keakrabannya dengan Tuhan dan penulis banyak Mazmur yang terdapat dalam Alkitab.
Setelah kematian Daud, putranya, Salomo, naik tahta. Salomo terkenal karena hikmatnya, kekayaan, dan pembangunan Bait Suci pertama di Yerusalem. Pemerintahan Salomo merupakan puncak kejayaan Israel dalam hal kekuatan politik dan ekonomi.
