Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Selamat Jalan Marisa Haque

4 Oktober 2024   04:30 Diperbarui: 4 Oktober 2024   07:36 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://inet.detik.com

Semua itu kini terasa menjadi bayangan yang jauh, tak terjangkau. Kekuatan Ikang kini benar-benar diuji, terutama karena ia harus menjadi pilar utama bagi anak-anaknya, yang juga merasakan kehilangan yang luar biasa.

Anak-anak mereka pun menghadapi pukulan berat. Bagi mereka, Marissa bukan hanya seorang ibu, tetapi juga sosok yang menjadi panutan. Kehidupan yang mereka jalani bersama dipenuhi dengan cinta, kebijaksanaan, dan dukungan yang tiada henti dari seorang ibu yang selalu mengutamakan keluarga di atas segalanya.

Marissa selalu hadir dalam setiap momen penting dalam kehidupan anak-anaknya, dari masa kecil yang penuh kasih sayang hingga tumbuh dewasa dengan kebebasan dan tanggung jawab yang ia ajarkan.

Namun kini, anak-anak harus belajar menjalani hidup tanpa kehadiran fisik ibu mereka. Setiap sudut rumah terasa hampa, setiap panggilan sayang yang biasa terdengar dari Marissa kini tinggal kenangan.

Mereka merasa kehilangan tidak hanya seorang ibu, tetapi juga teman dan penasihat terbaik dalam hidup mereka. Beban duka ini terasa sangat berat, terlebih lagi karena mereka belum sempat bersiap untuk kehilangan yang begitu mendadak.

Soraya dan Shahnaz Haque, adik-adik Marissa, juga merasakan kehilangan yang sangat mendalam. Bagi mereka, Marissa bukan hanya kakak, tetapi juga teman hidup, pelindung, dan pemandu yang selalu ada di sisi mereka dalam setiap fase kehidupan.

Keluarga Haque dikenal memiliki hubungan yang sangat erat. Dalam banyak kesempatan, mereka sering kali tampil bersama, memperlihatkan betapa kuat ikatan keluarga yang mereka miliki. Namun, kepergian Marissa membuat ikatan itu terasa terputus, seolah ada ruang kosong yang tak mungkin diisi kembali.

Soraya, yang menyaksikan saat-saat terakhir kakaknya, merasa terpukul melihat betapa cepatnya hidup dapat berubah. Ia menyadari betapa rapuhnya manusia di hadapan takdir, dan kehilangan Marissa membuatnya merenungkan banyak hal tentang hidup dan kematian.

Ia menyampaikan bahwa keluarga mereka tidak memiliki firasat apapun sebelum kepergian Marissa, yang membuat duka ini terasa semakin menyakitkan.

Shahnaz, yang dikenal sebagai sosok yang ceria dan penuh optimisme, merasakan hal serupa. Dalam setiap kesempatan, ia selalu membicarakan tentang betapa istimewanya hubungan mereka sebagai saudara.

Saat kabar duka itu menyebar, Shahnaz menulis pesan terakhir untuk kakaknya di media sosial, "See you again," sebuah kalimat yang menggambarkan harapan pertemuan kembali di dunia lain. Harapan ini menjadi pelipur lara baginya, sebuah keyakinan bahwa ikatan keluarga mereka akan terus abadi meski dunia fisik memisahkan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun