Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Selamat Jalan Marisa Haque

4 Oktober 2024   04:30 Diperbarui: 4 Oktober 2024   07:36 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://inet.detik.com

Infeksi tersebut mungkin tidak terdiagnosis atau hanya menunjukkan gejala ringan sebelum akhirnya memicu kematian mendadak.

Pencegahan dan Deteksi Dini

Pencegahan SDS memerlukan pendekatan yang komprehensif, terutama pada individu dengan faktor risiko tertentu. Beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi risiko SDS antara lain:

Skrining Kesehatan Jantung: Bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau yang mengalami gejala seperti nyeri dada, sesak napas, atau pingsan tanpa sebab, pemeriksaan jantung secara rutin sangat penting.

Elektrokardiogram (EKG), echocardiogram, atau tes stres jantung bisa mendeteksi masalah irama jantung atau kelainan struktural yang tidak terlihat.

Pengelolaan Stres: Stres kronis dapat memicu atau memperburuk gangguan jantung. Teknik manajemen stres seperti meditasi, yoga, atau konseling psikologis bisa membantu mengurangi risiko jantung terkait stres.

Modifikasi Gaya Hidup: Mengadopsi gaya hidup sehat dengan berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan yang seimbang, dan menjaga berat badan yang ideal bisa mengurangi risiko penyakit jantung. Berhenti merokok, membatasi konsumsi alkohol, dan menghindari penggunaan narkoba juga sangat penting.

Penggunaan Obat-obatan yang Tepat: Pada beberapa kasus, penggunaan obat anti-arrhythmic atau pemasangan alat pacu jantung (defibrilator implan) bisa diperlukan untuk mencegah terjadinya gangguan irama jantung yang mematikan.

Tindakan Pencegahan

Sudden Death Syndrome (SDS) adalah kondisi yang sangat kompleks dan sering kali tidak dapat diprediksi.

Pada kasus Marissa Haque, jika memang terkait dengan SDS, bisa jadi kombinasi antara faktor-faktor jantung yang tidak terdiagnosis, stres berat, dan potensi genetik berkontribusi terhadap kematian mendadaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun