Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Kekejaman dalam Masyarakat Indonesia

30 September 2024   13:57 Diperbarui: 30 September 2024   13:57 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia dikenal sebagai negara dengan budaya yang kaya akan keramahan dan sopan santun. Dalam beberapa dekade terakhir, bagaimanapun, muncul fenomena yang bertolak belakang dengan citra tersebut.

Kejahatan, penipuan, korupsi, dan tindakan tidak berperi kemanusiaan lainnya dilaporkan semakin marak terjadi di berbagai lapisan masyarakat. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan: apa yang menyebabkan perubahan dalam perilaku sosial di Indonesia?

Artikel ini bertujuan untuk mengulas berbagai bentuk kekejaman yang semakin sering terjadi di Indonesia, mencari faktor penyebab perubahan ini, serta mengeksplorasi dampaknya terhadap masyarakat dan tatanan sosial.

1. Kekejaman dan Pengabaian Terhadap Orang Tua

Salah satu isu serius yang mencerminkan pergeseran nilai-nilai sosial di Indonesia adalah pengabaian terhadap orang tua. Fenomena ini terlihat dari kasus-kasus di mana orang tua yang sakit atau tidak mampu dibiarkan meninggal dalam kondisi memprihatinkan, seringkali tanpa bantuan atau perhatian dari anak-anak mereka.

Hal ini menunjukkan adanya penurunan rasa tanggung jawab keluarga yang dahulu menjadi pilar utama dalam struktur sosial masyarakat Indonesia. Bahkan tidak jarang kita mendengar anak sampai menyiksa dan membunuh orang tuanya, padahal sebenarnya mereka adalah figur yang harus dihormati.

Dalam budaya tradisional Indonesia, anak-anak dipandang memiliki kewajiban moral untuk merawat orang tua mereka saat sudah lanjut usia. Pengabaian terhadap kewajiban ini merupakan indikasi pergeseran nilai dari model kekeluargaan yang kolektif menjadi model yang lebih individualistik.

Modernisasi, urbanisasi, dan perubahan gaya hidup telah mengubah pola interaksi antar-anggota keluarga. Banyak anak yang meninggalkan kampung halaman untuk bekerja di kota, sehingga sulit bagi mereka untuk menjaga orang tua yang tinggal di desa.

Seringkali, tuntutan ekonomi dan tekanan pekerjaan menjadi alasan bagi anak-anak untuk mengabaikan tanggung jawab ini, yang pada akhirnya menyebabkan penderitaan bagi para orang tua.

Fenomena ini juga menunjukkan krisis moral yang lebih luas, di mana nilai-nilai kekeluargaan dan solidaritas antar-anggota keluarga mulai tergantikan oleh kepentingan pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun