Faktor Internal yang Melemahkan Intel
Salah satu alasan utama di balik penurunan dominasi Intel adalah permasalahan internal yang dihadapinya. Intel mengalami sejumlah keterlambatan dalam produksi teknologi chip yang lebih kecil, khususnya dalam transisi dari teknologi 14nm (nanometer) ke 10nm dan kemudian ke 7nm.
Penundaan ini membuat Intel tertinggal dalam hal inovasi teknologi dibandingkan dengan AMD, yang berhasil memperkenalkan prosesor dengan teknologi 7nm lebih cepat dari Intel.
Selain itu, Intel juga menghadapi masalah dalam desain arsitektur chip mereka. Arsitektur Skylake, yang digunakan dalam beberapa generasi prosesor Intel, menghadapi sejumlah masalah yang berdampak pada performa dan efisiensi energi.
Sementara itu, AMD telah beralih ke arsitektur Zen yang lebih efisien, memungkinkan mereka untuk menawarkan performa yang lebih baik dengan harga yang lebih kompetitif.
Masalah manajemen juga turut berperan dalam penurunan Intel. Pergantian CEO yang tidak stabil dan keputusan strategis yang kurang tepat telah memperburuk situasi internal di perusahaan tersebut.
Sementara AMD, di bawah kepemimpinan Dr. Lisa Su, berhasil menciptakan momentum yang kuat dengan fokus pada inovasi dan efisiensi produksi. Lebih lagi, karena AMD bekerja dengan TSMC Taiwan, dalam memproduksi chip generasi tingginya.
Peran Inovasi Insinyur Israel dalam Kebangkitan AMD
Salah satu faktor kunci dalam kebangkitan AMD adalah kontribusi dari para insinyur Israel. Israel telah lama dikenal sebagai pusat inovasi teknologi global, khususnya dalam bidang semikonduktor dan teknologi tinggi.
Banyak perusahaan teknologi besar, termasuk Intel dan AMD, memiliki pusat penelitian dan pengembangan (R&D) di Israel, dan insinyur-insinyur Israel memainkan peran penting dalam pengembangan teknologi mutakhir.
AMD mendapatkan keuntungan dari kolaborasi dengan insinyur-insinyur berbakat di Israel, khususnya dalam pengembangan arsitektur Zen yang menjadi dasar kesuksesan prosesor AMD Ryzen.