Penolakan Yunus terhadap Perintah Tuhan
Keistimewaan pertama dari kisah Yunus adalah penolakan nabi ini terhadap perintah Tuhan. Yunus berbeda dari kebanyakan nabi lain dalam Alkitab, yang umumnya taat dan patuh kepada panggilan Tuhan.
Sebagai contoh, nabi Yesaya dengan tegas menjawab panggilan Tuhan dengan berkata, "Ini aku, utuslah aku" (Yesaya 6:8), sementara Yunus justru mencoba melarikan diri dari misi yang diberikan kepadanya.
Motivasi di balik penolakan Yunus tidak dijelaskan secara langsung dalam Kitab Yunus, tetapi para teolog dan sarjana Alkitab telah mengemukakan beberapa kemungkinan.
Salah satunya adalah bahwa Yunus mungkin merasa takut akan keselamatan pribadinya. Niniwe adalah ibu kota kerajaan Asyur, yang dikenal sebagai kekuatan militer yang brutal dan menakutkan pada zaman itu.
Yunus mungkin khawatir bahwa jika ia datang ke kota tersebut untuk mengutuk mereka atas dosa-dosa mereka, ia akan menghadapi bahaya besar, termasuk penolakan, penyiksaan, atau bahkan kematian.
Namun, ada juga interpretasi lain yang berfokus pada motivasi teologis Yunus. Ketika akhirnya Yunus menyampaikan pesan Tuhan kepada Niniwe dan melihat bahwa seluruh kota bertobat dan diselamatkan dari hukuman Tuhan, Yunus menjadi marah dan kecewa.
Dalam Yunus 4:2, Yunus mengungkapkan alasan mengapa ia melarikan diri sejak awal, yaitu karena ia tahu bahwa Tuhan adalah Tuhan yang "pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan yang menyesal karena hukuman-Nya."
Yunus tampaknya tidak ingin penduduk Niniwe yang jahat itu menerima pengampunan dan rahmat Tuhan. Sebagai nabi Israel, ia mungkin merasa bahwa bangsa Asyur, musuh besar Israel, tidak pantas menerima belas kasihan Tuhan. Jadi di sini ada semacam keinginan dari Yunus biarlah bangsa lain itu musnah oleh kemarahan Tuhan.
Pengalaman di Dalam Perut Ikan
Salah satu aspek yang paling terkenal dan paling sering dibahas dari kisah Yunus adalah pengalamannya di dalam perut ikan besar. Ketika Yunus dilemparkan ke laut, Tuhan mempersiapkan seekor ikan besar yang menelan Yunus, dan ia tinggal di dalam perut ikan tersebut selama tiga hari tiga malam (Yunus 1:17).