Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Dari Siang ke Malam, Fenomena Perubahan Waktu Kerja Generasi Muda

24 September 2024   08:08 Diperbarui: 27 September 2024   09:48 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi memanfaatkan waktu istirahat kantor untuk tidur. (Sumber gambar: Freepik via kompas.com) 

Mereka juga merasa lebih bebas untuk mengatur waktu kerja sesuai preferensi dan kemampuan pribadi.

Namun, di sisi lain, bekerja pada malam hari juga membawa tantangan yang tidak bisa diabaikan. Dari perspektif kesehatan, bekerja atau beraktivitas pada malam hari dapat berdampak buruk terhadap ritme sirkadian tubuh.

Ritme sirkadian adalah siklus alami tubuh yang mengatur pola tidur dan bangun sesuai dengan perubahan cahaya di sekitar kita. Secara alami, tubuh manusia didesain untuk beristirahat pada malam hari dan aktif pada siang hari.

Ketika seseorang mengubah pola ini, seperti tidur pada siang hari dan beraktivitas pada malam hari, hal ini dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan, seperti kurang tidur, gangguan mood, penurunan produktivitas jangka panjang, dan bahkan meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, obesitas, dan penyakit jantung.

Dampak negatif ini diperkuat dengan penelitian yang menunjukkan bahwa paparan cahaya buatan dari perangkat elektronik pada malam hari dapat mengganggu produksi hormon melatonin, yang berperan penting dalam mengatur siklus tidur.

Selain itu, dari perspektif sosial, bekerja di malam hari dapat mengurangi interaksi sosial dengan keluarga dan teman-teman yang mungkin masih menjalani pola hidup konvensional. Ini dapat mempengaruhi kualitas hubungan sosial dan kehidupan pribadi seseorang.

Fenomena atau Tren?

Pertanyaan mendasar yang muncul adalah, apakah fenomena perubahan waktu kerja ini bersifat sementara ataukah akan menjadi sebuah tren yang berkelanjutan di masa depan?

Untuk menjawabnya, kita perlu melihat bagaimana perubahan ini berkembang dalam konteks sosial, ekonomi, dan budaya.

Di satu sisi, fleksibilitas waktu kerja yang didorong oleh teknologi dan globalisasi memungkinkan fenomena ini untuk terus berkembang. 

Banyak perusahaan yang mulai menerapkan sistem kerja fleksibel, yang mana karyawan bisa bekerja sesuai dengan jam yang mereka anggap paling produktif, asalkan target dan tanggung jawab mereka terpenuhi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun