Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Penyebab Jatuhnya Merek-Merek Papan Atas Dunia

23 September 2024   12:47 Diperbarui: 23 September 2024   12:51 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kaizenpro.asia/

Selain faktor ketidakmampuan beradaptasi, kesombongan juga menjadi alasan mengapa perusahaan-perusahaan besar bisa jatuh. Banyak perusahaan yang merasa sudah terlalu besar dan dominan, sehingga mereka tidak melihat perlunya untuk berubah atau merespons ancaman baru.

Rasa aman ini seringkali menciptakan resistensi terhadap perubahan, bahkan ketika perubahan tersebut sangat diperlukan.

Kodak: Kesombongan dalam Keberhasilan

Selain masalah adaptasi teknologi, Kodak juga terjebak dalam rasa aman yang dihasilkan dari dominasi pasar mereka. Pada puncak kejayaan mereka, Kodak sangat yakin bahwa film akan tetap menjadi standar dalam fotografi selama beberapa dekade mendatang.

Kesombongan ini membuat mereka lamban dalam mengadopsi teknologi digital, bahkan ketika pasar mulai beralih ke sana. Kodak merasa bahwa posisi dominan mereka akan selalu melindungi mereka dari disrupsi teknologi.

Sikap ini terbukti salah, dan ketika mereka akhirnya berusaha masuk ke pasar digital, kompetitor sudah terlalu jauh di depan.

Sony: Gagal Membaca Tren Pasar

Sony, yang terkenal dengan inovasi seperti Walkman, adalah pemimpin dalam teknologi konsumen pada akhir abad ke-20. Namun, kesombongan dalam keberhasilan juga menjadi bumerang bagi mereka.

Ketika teknologi musik beralih ke format digital, Sony, yang memiliki posisi kuat di industri musik dengan perusahaan rekaman mereka, Sony Music, gagal mengantisipasi tren ini dengan cepat.

iPod dan iTunes, yang diluncurkan oleh Apple, merubah cara orang mengonsumsi musik secara global, tetapi Sony tetap terpaku pada model lama mereka, dengan fokus pada media fisik dan penjualan album. Ini adalah contoh lain di mana kesombongan terhadap keberhasilan masa lalu menahan perusahaan untuk maju.

Nokia: Terlalu Percaya Diri dengan Symbian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun