Ketika ia tiba di dekat pemburu, Kohiuk mulai meniru semua gerakan yang telah diperhatikannya sebelumnya. Ia mengambil buah pinang, membelahnya dengan seraut, dan mulai menyirih seperti yang dilakukan oleh pemburu itu.
Namun, ada satu hal yang membuat Kohiuk bingung; ia melihat bagaimana pemburu memasukkan seraut kembali ke sarungnya setelah membelah pinang, tetapi Kohiuk salah mengira bahwa manusia tersebut memasukkan serautnya ke dalam perutnya.
Dengan penuh keyakinan dan tanpa ragu, Kohiuk mencoba meniru gerakan tersebut. Ia beberapa kali mencoba memasukkan seraut tajam itu ke dalam perutnya sendiri, berpikir itulah yang dilakukan oleh pemburu.
Tentu saja, setiap kali ia melakukannya, ia merasakan sakit yang luar biasa. Tetapi karena ketidaktahuan dan kesetiaan meniru gerakan manusia, ia melakukannya berulang kali, hingga akhirnya Kohiuk tersebut terjatuh dan terkapar di tanah.
Ketika pemburu itu akhirnya terbangun dari tidurnya, ia sangat terkejut melihat pemandangan di depannya. Di dekatnya, tergeletak tubuh seekor Kohiuk yang sudah tak bernyawa, terlentang dengan seraut tertancap di perutnya.
Pemburu itu tidak menyangka bahwa makhluk cerdas ini bisa melakukan tindakan yang begitu nekat hanya karena ingin meniru apa yang dilihatnya.
Dia merasa bersalah, namun juga terheran-heran dengan kecerdasan dan kesetiaan Kohiuk untuk meniru manusia, meskipun hal itu membawa malapetaka bagi dirinya sendiri.
Hikmah dan Makna dari Kisah Kohiuk
Cerita-cerita tentang Kohiuk ini bukan sekadar dongeng atau legenda. Bagi suku Dayak Dohoi Uut Danum, kisah-kisah ini memiliki makna yang mendalam dan menjadi bagian dari pelajaran hidup yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Mereka melihat Kohiuk sebagai makhluk yang bukan hanya cerdas, tetapi juga penuh kebijaksanaan dan bahkan kemampuan spiritual.
Kemampuan Kohiuk untuk meramalkan kematian dilihat sebagai tanda bahwa hewan ini memiliki hubungan khusus dengan alam dan dunia gaib. Ini mengajarkan mereka tentang pentingnya memahami tanda-tanda alam dan selalu menghormati kehidupan di sekitar mereka.
Sementara itu, cerita tentang Kohiuk yang meniru pemburu mengandung pesan tentang bahaya meniru tanpa memahami sepenuhnya apa yang ditiru.