Pak Time Machine menarik nafas dalam. "Saya yakin bisa, Pak. Karena dia sangat tidak disukai." Jelasnya yakin.
"Jadi orang itu banyak musuhnya?"
"Musuhnya banyak, Pak. Kawan-kawannya, anak-anak sekretariat KPU, dan KPU Provinsi."
"Wah, bakalan ramai, nih kayaknya." Tukas pak Banu.
"Ya, Pak. Kawan-kawannya tidak suka karena dia tidak mau terima uang sogokan dari partai ataupun kontestan, sehingga kawan-kawannya juga tidak enak kalau mau terima uang itu. Anak-anak sekretariat sangat marah, karena mereka tidak ada lagi penghasilan tambahan selain gaji. Alasan Yorick itu karena mereka sudah punya gaji, jadi mengapa harus memainkan dan meng-SPJkan keuangan secara fiktif?"
"Tapi apakah ada upaya dari kita, Pak?"
"Kita sudah atur semua, Pak. Kita sudah buat lembaga fiktif yang akan melaporkan dia melalui surat kaleng, bahwa dia terima banyak uang sogokan. Kemudian juga kita sudah membuat kesepakatan agar di saat mereka diminta konfirmasi, maka mereka akan memberikan keterangan yang menguatkan laporan kita. Hal ini saya yakin bisa terlaksana, karena semuanya mendukung. Dia hanya berjalan sendiri, Pak."
"Yalah kalau begitu, Bapak. Kita tunggu saja. Semoga semuanya bisa terlaksana seperti harapan kita."
Mereka berempat lalu melanjutkan dengan minum-minum sambil tertawa hahahihi. Setelah agak larut malam, mereka baru kembali ke kamar masing-masing. Mereka baru tertidur mendekati subuh, setelah bergulat jungkir balik dengan para anak ABG pasangan masing-masing sampai terlepas semua pakaian mereka.
Calon pemimpin yang selalu berbicara tentang integritas dan kesucian yang selalu tampil alim dalam setiap kesempatan, tetapi di hotel mereka bermesum ria dengan para ABG yang terpengaruh oleh siaran tak bermoral di handphonenya dan keinginan hidup enak tanpa mau berusaha keras dengan belajar dan menimba ilmu untuk masa depan mereka.
***