"Jadi ketua KPU yang sekarang itu susah diurus, ya Pak?" Tanya pak Banu penasaran.
"Sangat susah, Pak. Beberapa kali saya memberinya sejumlah uang dengan perantaraan orang kepercayaan saya. Tetapi selalu ditolaknya." Cerita pak Time Machine dengan kesal.
"Apa memang ada orang yang seperti itu dijaman sekarang ini? Atau jumlahnya kurang banyak?"
"Orang itu memang aneh, Pak. Pertama saya juga mengiranya seperti begitu. Pertama saya beri 50 juta rupiah. Dia tolak. Lalu saya tawarklan 500 juta, tetap ditolaknya."
"Mungkin dia sangat kaya, kali Pak?"
"Kaya? Bapak tahu tidak. Kendaraannya saja hanya sebuah sepeda motor. Itupun sepeda motor kreditan. Sementara kawan-kawanya yang lainnya sudah punya mobil semua."
"Wah, kok ada ya manusia seperti itu?" Desis pak banu keheranan.
"Dia selalu bicara kejujuranlah. Kesetiaan dengan sumpah dan janji dan fakta integritaslah. Suara rakyat suara Tuhanlah. Integritas bukan hanya lips service sematalah dan lain sebagainya. Itulah yang selalu digaungkannya ketika melakukan  sosialisasi di setiap tempat."
"Berbahaya orang seperti itu, Pak. Kita tidak bisa menang tanpa bermain."
"Bapak tenang saja. Kita sudah atur strategi. Tidak lama lagi dia akan dipecat."
"Apakah bisa semudah itu, Pak?" Selidik pak Banu ingin tahu.