"Saya rendangnya empat, satenya dua belas. Belum sop dan sayuran lainnya..." Jawab Bahtok.
"Kalau saya, rendangnya enam, satenya sepuluh dan ayam gorengnya dua potong, belum sayuran lainnya." Kata Soparong.
"Pantasan... Dasar kalian berdua perut karet...!" Jengek Sudin sambil tertawa.
"Hiya, dong...!" Kata Bahtok lagi. "Makannya di rapel untuk tiga hari..."
Ketiganya saling pandang. Lalu tanpa dapat ditahan lagi tiba-tiba tertawa. Untung jalanan sudah mulai sepi, sehingga tidak mengganggu pengguna jalan lainnya.
"Inilah suka dukanya jadi mahasiswa miskin." Kata Sudin. "Tapi yang penting, malam ini kita sudah makan."
"Makan malamnya sungguh istimewa." Celetuk Soparong.
"Malam ini kita makan kenyang, besok bagaimana." Desis Bahtok khawatir.
"Besok urusan besok." Kata Sudin. "Yang penting malam ini sudah kenyang, bisa tidur nyenyak." Tukasnya lagi sambil mempercepat langkahnya yang langsung diikuti kedua rekannya. Asrama mahasiswa berada di balik belokan berikutnya.
Nanga Pinoh, Awal Agustus 2006
Yovinus